KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Wakatobi 2020 bakal berlangsung head to head. Dua balonkada yakni Arhawi-Hardin La Omo melawan Haliana-Ilmiati Daud resmi mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wakatobi pada 4-6 September 2020.
Perebutan orang nomor satu di daerah Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko (Wakatobi) tersebut mengingatkan pemilukada 2015 silam. Pasalnya, incumbent, Arhawi bakal berduel kembali dengan si penantang, Haliana, yang pernah ia gulingkan dengan selisih perolehan 777 suara saat itu.
“Di Wakatobi itu pertarungan jilid II yang mempertemukan Arhawi dan Haliana. Semua punya peluang besar untuk menang, tergantung strategi, manajemen isu dan amunisi memobilisasi massa nanti,” ujar Pengamat Politik Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. Misran Safar, saat dikonfirmasi awak Lenterasultra.
Balonkada pertama yakni petahana Arhawi menggandeng Hardin La Omo dengan perolehan 16 kursi dari Partai Golongan Karya (Golkar) sembilan kursi, Demokrat dua kursi, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) satu kursi, Hati Nurani Rakyat (Hanura) dua kursi dan Partai Amanat Nasional (PAN) dua kursi.
Dosen PPKN FKIP UHO tersebut menguraikan, popularitas petahana masih teruji. Arhawi, bisa membuktikan sebagian besar janji politik saat berkampanye 2015 lalu. Ditambah dengan dukungan Partai Golkar dan tiga partai lainnya melaju jauh dengan total perolehan 16 kursi. Unggul di jumlah kursi namun incumbent tak boleh lengah, sebab partnernya yang juga merupakan Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, telah melabuhkan hatinya sebagai sang penantang.
“Bisa jadi mereka tidak saling cocok, ada kesalahpahaman atau miss komunikasi selama menjabat sejak 2015 lalu, sehingga dia pilih jadi wakil untuk yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, penantang yang bakal menembus kekalahan lima tahun lalu yakni Haliana di dampingi Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, berhasil mengantongi rekomendasi sebanyak sembilan kursi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tiga kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lima kursi dan Partai Bulan Bintang (PBB) satu kursi.
“Diusung partai penguasa dan kegagalan masa lalu bakal jadi motivasinya untuk menang. Tetapi Haliana harus membuat strategi baru dan menyatukan kekuatan dengan Ilmiati Daud agar impiannya tercapai,” kata dosen kelahiran 18 Juni 1967 itu.
Jika strategi dan manajemen isu yang dikelola oleh pasangan berakronim “Hati” tak matang, maka nasib buruk bakal membuat nya mengulang masa lalu saat “bertekuk lutut” dan menelan kekalahan pahit pada pemilukada serentak 2015 dulu.
Saat ini kedua balonkada itu telah mendaftarkan diri di KPU Kabupaten Wakatobi. Seluruh berkas dan dokumen telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan lengkap, tinggal menunggu keputusan yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 23 September mendatang.
“Pendaftaran pasangan calon telah diterima. Persyaratan sudah lengkap tinggal menunggu hasil verifikasi dan keputusan dari KPU,” tutup Ketua KPU Wakatobi, Abdul Rajab. (B)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan