Jakarta PSBB Total, Pasar Saham Membeku

 

Pasar Modal Bursa Efek Indonesia —ist—

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ‘mengunci’ Jakarta meruntuhkan aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi hingga menyentuh 5 persen dan menyebabkan pembekuan perdagangan sementara (trading halt). Kondisi ini dianggap sebagai respons pasar yang wajar seiring adanya rencana Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta.

Mengutip Asiatoday.id, Pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020), IHSG terjun bebas sejak awal pembukaan pasar bahkan langsung menembus level di bawah 5.000. Tren koreksi terus berlanjut hingga akhirnya pelemahan indeks menyentuh 5 persen dan BEI memberlakukan trading halt.

Pukul 10.36 WIB, IHSG anjlok 5 persen atau 257 poin menuju 4.891,87, sehingga perdagangan mengalami trading halt.

Berdasarkan keterangan resmi bursa, trading halt diberlakukan per pukul 10.36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), akibat penurunan IHSG mencapai 5 persen. Adapun, perdagangan kembali dilanjutkan 30 menit kemudian atau pada pukul 11.06 JATS.

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG koreksi 4,88 persen atau 251,26 poin menuju level 4.898.11. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 4.886,98 – 5.084,48.

Saham-saham telekomunikasi dan menara ikut berguguran. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, hanya 30 saham yang menghijau, 80 stagnan, sedangkan 400 saham kebakaran.

Saham-saham tersebut diantaranya, empat saham operator telekomunikasi terbesar kompak memerah. Saham PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mengalami pelemahan paling dalam bahkan terkena auto reject bawah (ARB) dengan koreksi 6,90 persen ke level Rp81 per saham.

Kemudian ada saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang terkoreksi 5,48 persen ke level Rp2.070 per saham, disusul oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang turun 5.00 persen ke level Rp2.660 per saham.

Selanjutnya, PT Indosat Tbk. (ISAT) juga memerah dengan pelemahan 3,15 persen ke level Rp2.150 per saham.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) juga terkena ARB dengan pelemahan 6,92 persen ke level Rp121 per saham.

Sementara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) masing-masing terkoreksi 3,25 persen ke level Rp1.190 per saham dan 2,42 persen ke level Rp1.010 per saham.

Sedangkan PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) dan PT Gihon Telekomunkasi Indonesia Tbk. berdiam di zona kuning.

Dua dari saham-saham ini juga menjadi buruan asing pada perdagangan hari ini. Tercatat, TOWR menempati urutan pertama dalam daftar saham paling banyak diborong asing dengan total nilai Rp8,6 miliar.

Demikian juga dengan ISAT yang mengekor di belakangnya dengan mencatatkan net foreign buy senilai Rp2,6 miliar.

Menurut Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo, koreksi IHSG yang terjadi hari ini merupakan hal yang wajar sebagai reaksi pasar terhadap rencana penerapan PSBB total untuk wilayah DKI Jakarta.

“Wajar reaksi pasar terhadap PSBB ini. Dan memang PSBB sepertinya diperlukan untuk menjaga tingkat penularan Covid-19,” kata dia melalui keterangan tertulisnya, Kamis (10/9/2020)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa ibu kota akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total per 14 September 2020.

Menurut Anies, kebijakan ini ditempuh mengingat angka kematian karena Covid-19 yang tinggi, angka keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19, dan tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19 yang sudah terbatas.

Saat ini kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mendekati angka 50.000 kasus, tepatnya 49.397 kasus. Sementara total kasus sembuh sebanyak 37.224 dan total kasus meninggal mencapai 1.334 orang. (ATN)

Pasar Modal