KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Muna yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang telah final. Perebutan orang nomor satu di “Wite Kabarakati” tersebut akan berlangsung “head to head” antara pasangan Rusman Emba-Bachrun Labuta melawan Rajiun Tumada-La Pili.
Head to head ini terjadi menyusul adanya rekomendasi yang tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP-PAN) bernomor: PAN/Kpts/KU-SJ/276/VIII/2020 tentang Persetujuan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Muna.
“Berdasarkan amanat UU Nomor 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota dan mekanisme internal PAN dalam pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Muna tahun 2020, DPP PAN memberikan persetujuan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Muna, La Ode M. Rajiun Tumada-H.La Pili, S.Pd,” tulis Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, dalam surat keputusan tertanggal 25 Agustus 2020 itu.
Sementara itu, Balon Wakil Bupati Muna, La Pili, membenarkan bahwa ia bersama Rajiun Tumada telah menerima rekomendasi tersebut beberapa jam lalu.
“Baru saja diberikan di Kendari, langsung oleh Ketua DPW PAN, Abudurrahman Saleh, bersama jajarannya,” katanya melalui pesan singkat.
Dengan adanya rekomendasi tersebut, maka dipastikan dr. Baharuddin, M. Kes yang pernah diwacanakan untuk kembali bertarung di Pilkada Muna harus mengurungkan niat. Rekomendasi batal, PAN memilih melabuhkan hati kepada Bupati Muna Barat, Rajiun Tumada. Tak hanya dirinya, Syarifuddin Udu yang telah mengantongi 5 kursi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tak bisa melanjutkan langkah untuk memimpin Muna 5 tahun ke depan. Tak ada Iagi kursi tersisa, ia pun terpaksa harus mendampingi Baharuddin menjadi penonton menyaksikan “head to head” antara petahana melawan penantang.
Pengamat politik Sulawesi Tenggara, Dr. Misran Safar, M.Si memprediksi, pertarungan dalam pesta demokrasi di Pilkada Muna 2020 bakal berlangsung seru.
“Akan berlangsung seru, pandangan saya pribadi, tim tamu dalam hal ini pasangan Rajiun Tumada-La Pili (Rapi) akan mengungguli pertarungan Pilkada Muna,” ujar Kajur PPKN FKIP UHO ini.
Kendati demikian, Misran Safar yang juga merupakan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) XX Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Sulawesi Tenggara menilai, hasil akhir perebutan orang nomor 1 Muna 9 Desember 2020 mendatang tergantung dari strategi figur dan kecerdasan pemilih dalam menentukan sosok pemimpin yang layak. (A)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan