KENDARI, LENTERASULTRA.COM -Jelang satu tahun kematian dua mahasiwa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Randi dan Yusuf yang meninggal saat demo penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) di DPRD Sultra 26 September 2019 lalu, ratusan mahasiswa kembali mendatangi Mapolda Sultra Kamis, (27/08/2020) sore.
Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Kendari tersebut membawa pataka, replika keranda mayat dan foto kedua almarhum. Selain melakukan orasi, massa aksi juga membacakan puisi di bawah penjagaan ketat aparat keamanan.
Koordinator aksi, Rahman Paramai menuturkan, kehadiran massa di tempat tersebut untuk mendesak kepolisian segera menuntaskan dan menangkap pelaku penembakan dua mahasiswa UHO tersebut.
“Memang kalau yang tembak Randi itu sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni Brigadir Abdul Malik. Tapi yang tembak Yusuf belum ada kejelasan,” ujar aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu.
Ia menegaskan kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademik agar bersama-sama bergandeng tangan mendesak aparat kepolisian.
“Jangan biarkan seorang ibu berjuang sendiri. Satukan langkah, hati dan tekad untuk saudara kita yang telah mendahului kita semua,” tutupnya.
Hingga pukul 20.00 Wita, massa masih bertahan. Mereka membuat lingkaran di seputaran jalan poros di depan Mapolda Sultra. Menurut rencana mereka akan menginap di lokasi tersebut.
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: M. Lukman