Istiqlal Digagas Jadi Pusat Filantropi Percontohan di Asia Tenggara

 

                                                                                                                                                                      Masjid Istiqlal, Jakarta —ist—

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Sebuah visi besar untuk kemaslahatan umat tengah digagas oleh pengurus Masjid Istiqlal. Rencananya, Istiqlal akan menjadi percontohan rumah ibadah di Asia Tenggara yang menjalankan konsep filantropi berbasis masjid.

Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Istiqlal diharapkan bukan hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga menjadi tempat pemberdayaan masyarakat.

“Kita akan gunakan bahasa agama dalam menghimpun dana untuk pemberdayaan masyarakat,” kata Nasaruddin dalam diskusi bertajuk ‘Memperkuat Platform Crowdfunding-Filanthrophy untuk Pembangunan Umat yang Berkelanjutan’ di Masjid Istiqlal, Selasa (25/8/2020).

Mengutip Asiatoday.id, Nasaruddin menerangkan, nantinya praktik filantropi yang dilakukan tak hanya bisa bermanfaat bagi umat Islam saja, tapi umat yang lebih luas dan beragam.

“Kita mencontohkan Masjid Nabi. Basis pemberdayaan umat, Istiqlal jadi contoh. Bahkan rumah-rumah ibadah lain bisa mencontoh Istiqlal baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Jadi simbol toleransi dan moderasi umat,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Muhammad Nuh mengatakan, ada potensi yang besar dalam perwujudan kebermanfaatan dari Masjid Istiqlal sebagai pusat filantropi berbasis masjid. Perwujudannya membutuhkan sinergisitas dari berbagai kalangan.

“Urusan charity di Indonesia sudah bagus. Istiqlal ini menjadi perintis kebaikan. Ini kesempatan bagus untuk mulai merintis,” katanya.

Menurut Nuh, jika ingin melakukan pembangunan yang berkelanjutan, dalam hal ini soal membangun atmosfer filantropi, tentu dibutuhkan suplai energi yang juga berkelanjutan.

Dalam konteks tersebut kata Nuh, wakaf menjadi salah satu suplai energi yang berkelanjutan karena wakaf merupakan salah satu yang sangat potensial.

“Istiqlal diharapkan bisa jadi nazir atau semacam badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf,” urainya.

Dikatakan, melalui BWI cash wakaf dikelola dengan melalui pembelian sukuk.

“Kita mengelola cash wakaf, kita belikan sukuk. Contohnya RS Mata Achmad Wardi terkumpul Rp52 miliar  linked  sukuk,” jelasnya.

Nuh optimistis Masjid Istiqlal bisa menjadi pusat filantropi yang dahsyat dan bisa bermanfaat lebih luas bagi umat.

“Saya yakin Istiqlal bisa jadi kekuatan besar kita,” imbuhnya. (ATN)

Masjid Istiqlal