KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Dua Jendral dari dua instansi berbeda mengawal autopsi Serda Rusdi, Babinsa yang tewas di Kabaena Barat, Bombana. Keduanya yakni Kapolda Sultra, Irjen Pol Merdisyam dan Danrem 143 Haluoleo Kendari, Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan.
Saat berada di RS Bhayangkara, Rabu (19/8/2020) kemarin, tampak Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan datang sesaat setelah jenazah Serda Rusdi dibawa ke kamar jenazah untuk diautopsi. Jendral TNI bintang satu itu tiba pada sore hari sekitar pukul 16.00 wita ketika jenazah tiba dari Bombana.
Sementara Irjen Pol. Merdisyam datang ke Rumah Sakit Bhayangkara sekitar pukul 17.30 sore dan langsung ikut menyaksikan proses autopsi Jenazah. Usai melihat proses autopsi, ia menjelaskan, bahwa kasus tewasnya Anggota TNI AD dari Koramil 1413-05 Kabaena ini masih dalam tahap penyelidikan. Penanganan kasus tersebut akan ditangani oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kendari.
“Kita hanya backup dalam penyidikan, kasus ini sekarang ditangani oleh Denpom TNI AD karena korbannya Anggota TNI,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, jenazah Serda Rusdi juga telah dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Tim dokter yang menangani autopsi jenazah yakni tim gabungan dari Polda dibantu tim dokter dari UHO.
“Penyebabnya belum ditau karena masih proses penyelidikan,” lanjut Merdisyam.
Sementara itu, Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan juga membenarkan bahwa kasus tersebut ditangani pihak Denpom. Selain itu Ia membeberkan, alasan proses autopsi jenazah dilakukan di RS Bhayangkara.
“Kenapa kita bawa ke RS Bhayangkara karena rumah sakit ini memiliki fasilitas untuk autopsi,” ungkapnya.
Sementara penyebab korban meninggal apakah bunuh diri atau dibunuh, Jannie Aldrin Siahaan belum bisa menyimpulkan karena masih dalam penyelidikan.
“Kalau penyebab lainnya masih tunggu proses penyelidikan. Nanti apa bila kasus ini bersentuhan dengan lainnya atau ditemukan penyebab lainnya maka Polda yang akan menangani,” pungkasnya. (A)
Reporter: Laode Ari
Editor: Wulan