Pemulung di Kendari Tewas Usai Kejang-kejang dan Batuk

Jenazah seorang pumulung dievakuasi oleh tenaga medis. Foto: Laode Ari.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Seorang pria bernama Simon (50) yang bekerja sebagai pemulung, tewas di rumahnya yang berada di samping kantor BPK Sulawesi Tenggara, Jalan Saosao, Kelurahan Bende Kota Kendari, Minggu (16/8/2020). Sebelum meninggal dunia korban mengalami kejang-kejang dan batuk.

Istri Korban, Sutina (60) menceritakan, sebelum meninggal dunia suaminya sempat makan malam. Kemudian ia bersama suaminya sempat berbincang-bincang bahwa sudah dua hari suaminya tidak pergi memulung.

“Terus saya bilang ya sudah tidur saja karena dia nda bisa begadang, baru tadi siang dia kerja jembatan di depan lorong, terus saya bilang istirahat saja mungkin kita kecapean,” ungkap Sutina saat ditemui di kediamannya.

Usai menyuruh suaminya istirahat, Sutina kemudian memperbaiki lampu rumah dan ikut tidur. Namun sekitar pukul 21.30 Wita ia mendengar suaminya batuk-batuk dan kejang-kejang.

“Dia mengeluh panas baru dadanya sakit baru batuk lagi terus keringat banyak. Saat pergi di dapur dia masih batuk baru badannya gemetar,” jelasnya.

Sutina kemudian keluar rumah untuk meminta bantuan tetangga. Saat kembali ke rumah ia melihat suaminya sedang tertidur. Namun saat diperiksa ternyata suaminya sudah meninggal.

“Sekitar jam setengah sepuluh malam suami meninggal karena waktu itu saya pergi minta bantu sama tetangga. Dia nda pernah mengeluh sakit baru tidak ada penyakit,” lanjut Sutina.

Rekan korban, Ndoti (49) mengatakan, sejak pagi hingga siang hari Simon sempat bekerja membuat jembatan di depan lorong. Saat itu ia melihat kondisi Simon sehat saja dan tidak mengeluhkan apapun.

Kemudian, sekitar pukul 15.00 Wita, saat hendak pergi memulung, ia melihat Simon sedang mengecek jembatan yang baru saja selesai mereka buat.

“Dia sempat tegur saya terus sempat kita cerita dulu, saya bilang kita tinggal saja dulu, biar saya yang pergi memulung, kamu besok saja karena mau upacara 17 Agustus,” tukasnya.

Rencananya, jenazah Simon akan dibawa ke rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Dari pantauan, terlihat tenaga medis yang mengevakuasi jenazah korban menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar protokol Covid 19. (B)

Reporter: Laode Ari

Editor: Wulan

Kota KendariPemulung di Kendari Tewas Usai Kejang-kejang dan BatukSultra