Kelompok Radikal Terorisme Sasar Kaum Muda Lewat Media Sosial

 

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.Hi (kiri) saat menyampaikan materinya di hadapan peserta workshop pelibatan pelajar SMA dan sederajat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di salah satu hotel di Kota Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (06/08/2020). —Foto Milwan—
KONAWE, LENTERASULTRA.COM
Saat ini, penyebaran paham radikal di kalangan pemuda/pelajar terus digencarkan kelompok radikal terorisme, terutama melalui media sosial.
“Inilah yang harus diwaspadai bersama. Karena bagi kelompok radikal terorisme, pemuda/pelajar adalah target utama penyebaran paham dan perekrutannya,”ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.Hi saat membuka Workshop  pelibatan pelajar SMA dan sederajat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pembuatan Vidio pendek bertemakan “Kita Indonesia” di salah satu hotel di Unaaha, Kabupaten Konawe, Kamis (06/08/2020).
Mengapa pelajar yang jadi sasaran? Menurut Andi Intang, karena disamping kondisinya dianggap masih labil, pemuda/pelajar tersebut juga dapat dijadikan regenerasi yang dijanjikan untuk terus beroperasinya gerakan kelompok radikalisme terorisme.
Ia mengatakan, saat ini kelompok radikal terorisme dapat beroperasi secara luas dan masif terutama melalui media sosial.
“Bagi kelompok ini, media sosial merupakan sarana transformasi paham dan perekrutan yang sangat efektif. Mereka sadar betul, media sosial dapat menjangkau kelompok manapun di masyarakat bahkan bisa masuk ke sekolah dan rumah tangga,”katanya.
Terkait bencana nasional non alam, Covid-19, Andi Intang Dulung mengingatkan kalau situasi tersebut harus disikapi secara bijak, dimana aktifitas penggunaan media sosial semakin tinggi dan ramai. Dikondisi tersebut, pemuda harus ambil bagian dalam upaya menciptakan tontonan menarik dan sebagai antitesa terhadap paham radikalisme-terorisme yang berseliweran di berbagai platform media.
Artinya, lanjut Andi Intang, pemuda/pelajar dan media sosial merupakan dua poin strategis dalam transformasi paham dan perekrutan anggota kelompok radikal terorisme.
“Mereka selalu mengincar kelengan masyarakat dan pemerintah untuk mempengaruhi pemuda/pelajar serta mengusai media sosial sebagai sarananya,”tambahnya.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sultra Drs. KH. Muslim, M.Si pada kesempatan itu mengatakan, selama pandemi Covid-19 bukan berarti aktifitas pencegahan terorisme berhenti, tapi tetap dilakukan dengan memanfaatkan jaringan di tingkat mahasiswa dan pelajar. Salah satunya menjalin komunikasi dengan Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia (FKMTHI).
“Pelibatan mereka (FKMTHI) ini tidak hanya di Sultra, tapi ini sudah menjadi program nasional,”ujarnya.
Di masa pandemi ini juga, kata Muslim FKPT Sultra bekerjasama dengan BNPT menggelar sejumlah kegiatan, salah satunya. Pelibatan pelajar SMA dan sederajat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pembuatan Vidio pendek.
“Kegiatan ini sasarannya khusus kepada pemuda/pelajar agar mereka dapat merekam dan memproduksi aktifitas di sekitar mereka yang terkait erat dengan semangat kebangsaan dan ke Indonesiaan,”ujarnya.
Penulis: M. Lukman
BNPT