KENDARI, KENTERASULTRA.COM – Aksi penolakan omnibus law RUU cipta kerja oleh KBM UHO berakhir ricuh. Kericuhan dipicu oleh sekelompok petugas Satpol PP yang menghalau massa aksi melakukan pembakaran ban di depan kantor DPRD Sultra pada pukul 13.20 Wita, Kamis (16/07/2020).
Pantauan awak Lenterasultra, puluhan massa aksi mengambil ban untuk dibakar. Mereka saling merangkul sambil mengelilingi ban tersebut agar tak ada penyusup yang menghalangi pembakaran tersebut. Saat pembakaran akan dilakukan, aparat Satpol PP yang berjaga membubarkan kerumunan dan berusaha mengambil ban yang akan dibakar.
Aksi saling mendorong pun terjadi. Massa aksi dan Satpol PP bahkan saling kejar-kejaran. Namun ban berhasil dibakar.
Pasca pembakaran tersebut, beberapa anggota Satpol PP dan polisi berusaha mematikan api yang menyala, tetapi beberapa aparat diantaranya terjatuh akibat kondisi lantai yang licin pasca diguyur hujan.
Ketua BEM UHO, Fandy Priono dalam orasinya menegaskan, jika Ketua DPRD Sultra tidak menemui mereka maka massa akan menduduki tempat tersebut.
“Ketua DPRD Sultra, keluar temui kami. Kenapa justru kami dibenturkan dengan aparat yang berjaga. Kami tak ingin ada keributan,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh saat ini tengah melakukan kunjungan kerja di luar kota.
Puluhan aparat kepolisian diturunkan untuk mengantisipasi adanya keributan susulan. Mereka berjaga dengan ketat bersama Satpol PP di depan gedung DRPD Sultra. Sementara massa aksi melakukan orasi masih kukuh mendesak Ketua DPRD Sultra keluar menemui mereka. (B)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan