JAKARTA, LENTERASULTRA.COM
Di tengah masifnya gelombang penolakan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kedutaan Besar China untuk Indonesia akhirnya buka suara.
Minister-Counsellor Bidang Ekonomi dan Perdagangan dari Kedutaaan Besar China untuk Indonesia Wang Liping memastikan bahwa, TKA China yang masuk ke Indonesia telah menjalani tes virus corona. Hal itu menanggapi kekhawatiran masyarakat Indonesia terhadap sejumlah tenaga kerja China yang akan masuk ke Tanah Air.
“Berbagai perusahaan China telah menyerap pengalaman sukses melawan pandemi. Maka perusahaan meminta para tenaga kerja itu menjalani tes Covid-19 sebelum berangkat. Mereka juga diminta melindungi diri sendiri selama perjalanan supaya bebas dari virus,” teran Wang Liping dalam konferensi pers virtual dikutip Asiatoday.id, Rabu, (24/6/2020)
Wang mengungkapkan, pementah pusat dan pemerintah daerah telah menyetujui pekerja asal China masuk ke Konawe, Sulawesi Tenggara, secara bertahap. Dalam waktu dekat, kelompok pertama akan tiba di Indonesia didampingi empat staf medis.
“Sebelum keberangkatan, mereka telah menjalani tes Covid-19 dan mendapat sertifikat kesehatan sesuai protokol kesehatan Indonesia,” jelasnya.
Menurut Wang Liping, kelompok pekerja yang datang kali ini merupakan tenaga di bidang teknik, berjangka waktu setengah tahun. Perusahaan China, bersungguh-sungguh mematuhi undang-undang dan peraturan terkait di Indonesia serta secara aktif melakukan transfer teknologi.
Perusahaan China, kata Wang Liping, melakukan pelatihan pekerjaan kepada pekerja Indonesia setiap pekan dan secara berkala mengirimkan pekerja Indonesia yang unggul ke China guna mengikuti kursus pelatihan.
Menurutnya, masyarakat Indonesia bisa berlega hati terhadap keamanan jalur cepat.
Ia menegaskan, jika tenaga kerja China masuk, pembangunan proyek lancar dan berjalan normal, barulah para pekerja Indonesia juga bisa bekerja.
“Jadi pemulihan aliran personel (tenaga kerja) ini memiliki banyak keuntungan bagi Indonesia dalam penerapan normal baru. Ini untuk membuka kembali kegiatan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi,” paparnya.
Pada era normal baru kata dia, pemerintah dan perusahaan dari China maupun Indonesia menahan diri melakukan eksplorasi dan inovasi. Dengan begitu, hubungan kedua negara pun memasuki tahapan normal baru.
Diketahui 500 TKA China akan masuk ke Konawe, Sultra secara bertahap untuk bekerja di perusahaan smelter nikel, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). (ATN)