NEW DELHI, LENTERASULTRA.COM Aksi demonstrasi anti-China merebak di India menyusul ketegangan militer di perbatasan kedua negara. Ribuan massa mendatangi kantor perwakilan China dan melakukan aksi rusak barang buatan China.
Melansir Asiatoday.id, media di India, Kashmir Walla, memberitakan aksi protes terjadi pada Rabu (17/6) di kota Jammu, Ahmedabad, Varanasi, Indore, Kanpur, dan lainnya. Dalam aksi yang digelar di Varanasi, massa terlihat membakar bendera China dan poster Presiden Xi Jinping.
Sementara di Kolkata, dikutip dari India Today, massa yang mengatasnamakan kelompok AVPB terlihat duduk di depan Konsulat Jenderal China sambil meneriakkan slogan anti-China.
Di beberapa tempat lainnya, demonstran membakar dan merusak barang-barang made-in-China, mulai dari televisi hingga raket listrik pembunuh nyamuk.
Konfederasi Pedagang Seluruh India atau CAIT bahkan menyerukan memboikot seluruh barang-barang China. CAIT menyebut ada 3.000 produk China di India dari 450 kategori, mulai dari kosmetik, tas tangan, mainan, furnitur, hingga jam tangan.
Tagar #BoycottChina dan #BoycottChineseProducts trending di antara pengguna Twitter India setelah kedua negara bersitegang. Namun banyak yang menganggap boikot ini tidak realistis, malah merugikan karena investasi China banyak di India.
Protes ini terjadi setelah bentrokan tentara kedua negara terjadi di perbatasan Ladakh, Himalaya, Senin lalu. Kementerian Luar Negeri India mencatat ada 20 tentaranya yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di perbatasan Himalaya, sementara 17 lainnya kritis.
Belum diketahui jumlah pasti korban dari pihak China. Akan tetapi, menurut sumber pemerintah, korban dari tentara China lebih dari 40 orang.
Saat ini, Perdana Menteri Narendra Modi tengah mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah terkait dengan kondisi terkini di Ladakh.
Ketegangan antara India dengan China bermula sejak 5 Mei setelah 250 tentara dari India dan China terlibat bentrokan hingga berujung luka-luka.
Insiden lain juga pecah pada 9 Mei ketika tentara dari kedua belah pihak terlibat baku pukul dan lempar batu saat patroli perbatasan di Sikkim, negara bagian timur laut India yang berbatasan dengan China.
Masalah perbatasan India-China mencakup wilayah seluas 3.488 kilometer di Ladakh. China mengklaim Arunachal Pradesh sebagai bagian dari wilayah selatan Tibet. Akan tetapi, India menolak klaim tersebut. (ATN)