PEMALANG, LENTERASULTRA.COM – Di tengah pandemi coronavirus (Covid-19), para petani Nanas di Kabupaten Pemalang berhasil memanfaatkan peluang pasar ekspor ke Arab Saudi.
Tak tanggung-tanggung, para petani berhasil memasarkan buah Nanas segar ke Jeddah, Arab Saudi sebanyak 12 ton dengan nilai Rp176 juta rupiah.
Di Kabupaten Pemalang saat ini terdapat sekitar 1.500 hektare lahan Nanas. Lokasinya di kaki Gunung Slamet tepatnya di Desa Belik dan Desa Beluk, Kecamatan Belik.
“Kesesuaian wilayah dengan kondisi lahan dan agroklimat menjadikan Nanas Madu Belik ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik,” jelas Siti Rokhamah, petugas Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang dikutip Asiatoday.id, Rabu (17/6/2020).
Petani Nanas di wilayah ini tergabung dalam Kelompok Tani Bulu Arja dan Kelompok Tani Sumber Rejeki II dengan luas lahan capai 50 hektare.
Harga Nanas Madu di Kabupaten Pemalang berada dikisaran Rp4000 – 4500 per buah untuk kelas A, sedang untuk kelas B kisaran Rp3000 – Rp3500 per buah dan Rp2500 per buah untuk kelas C.
Kriteria buah Nanas yang siap dipanen yakni mahkota telah terbuka, tangkai bunga mejadi keriput, mata/duri lebih datar dan besar serta bentuknya lebih bulat, warna kulit buah mulai menguning, timbul aroma buah nenas yang harum.
Selain memproduksi Nanas segar, petani nanas di Kabupaten Pemalang juga telah memproduksi Nanas olahan berupa dodol nanas, kripik, stick nanas dan koktail nanas yang kedepannya juga diharapkan dapat pula menembus pasar mancanegara.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengapresiasi terobosan para petani yang berhasil menembus pasar ekspor di Timur Tengah.
Menurut dia, bila budidaya Nanas dilakukan dengan mengacu pada standar yang ada maka akan diperoleh hasil yang memenuhi kriteria pasar global. (ATN)