Pemprov Sultra Akhirnya Terima Kedatangan 500 TKA China

Foto: Ilustrasi.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya memberikan lampu hijau alias menyetujui rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) China. Mereka akan bekerja di salah satu perusahaan smelter yang beroperasi di Morosi, Kabupaten Konawe.

Keputusan itu diambil setelah Gubernur Sultra  Ali mazi, bersama jajaran Forkopimda menggelar rapat koordinasi bidang ketenagakerjaan di aula Merah Putih, rumah jabatan Gubernur Sultra, Jumat (12/06/2020). Rakor itu juga dihadiri sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah, tokoh agama, rektor berbagai universitas, serta beberapa ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Ali Mazi mengatakan, 500 TKA yang didatangkan merupakan tenaga ahli yang akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) untuk mempercepat pembangunan smelter.

Para TKA juga sudah telah memenuhi prosedur yang ada. Mulai dari administrasi perizinan hingga protokol penanggulangan wabah Covid-19.

“Semua urusan TKA itu persyaratannya semua sudah dilalui dan sudah memenuhi persyaratan,” ungkapnya.

Ali Mazi juga menambahkan, kebijakan pemerintah terkait kedatangan TKA tersebut untuk mendukung hubungan bilateral dengan China.

Pemerintah menilai kedatangan 500 TKA juga akan berdampak bagi pembangunan. Pasalnya mereka akan menyelesaikan pengerjaan smelter yang ada di PT VDNI dan PT OSS. Sementara dampak lainnya yakni terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Karena para TKA itu yang bekerja merupakan tenaga ahli, sehingga dapat menyerap ribuan pekerja lokal dalam penyelesaian smelter.

“Estimasinya ada sekitar 3000 tenaga kerja lokal yang akan direkrut oleh PT VDNI dan PT OSS ini, sebab setiap satu TKA akan didampingi sekitar enam sampai tujuh tenaga kerja lokal. Nah ini sangat berimplikasi pada peningkatan ekonomi masyarakat kita,” lanjut politisi Partai Nasdem itu.

Ia juga mengatakan, untuk saat ini saja, tercatat sebanyak 11.227 orang tenaga kerja lokal telah bekerja di kawasan industri itu. Dari jumlah tersebut, 92 persen merupakan tenaga kerja asal Sulawesi Tenggara, dan 8 persen dari luar Sultra atau TKA.

“Jumlah ini belum termasuk dengan para pekerja dari perusahaan joint atau mitra PT VDNI dan PT OSS yang jumlahnya juga sangat banyak,” tukas Ali Mazi. (B)

Reporter: Laode Ari

Editor: Wulan

KendarikonawePemprov Sultra Akhirnya Terima Kedatangan 500 TKA Chinapt osspt vdniSultraTKA China