KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Adanya “miss komunikasi” antara dua Jubir di Kabupaten Muna dan Muna Barat sangat disayangkan oleh Jubir Gugus Tugas Provinsi Sultra, dr. La Ode Rabiul Awal. Kesalahpahaman tersebut terkait penanganan pasien PDP Covid-19 asal Muna Barat yang meninggal di RSUD Muna Minggu (07/06/2020).
Dokter Rabiul Awal mengatakan, seharusnya keduanya saling suport dalam menangani penyebaran virus yang sedang mewabah. Dokter spesialis jantung ini mengaku prihatin dengan kedua Jubir tersebut. Bukannya fokus dan saling support justru saling menjatuhkan.
“Mestinya keduanya terutama kedua gugus tugas tersebut saling support satu sama lain,” tegas dr. Wayong, Kamis (11/06/2020).
Dokter spesialis bedah digestif tersebut pun telah memberikan arahan umum di grub jubir. Namun sepertinya tidak ditanggapi. Ia pun berencana melakukan mediasi kepada keduanya agar tidak terjebak dengan keadaan politis di daerah tersebut.
Dokter Rabiul Awal berharap tidak ada lagi pernyataan-pernyataan yang saling menyindir satu sama lain. Cukup fokus pada informasi tentang penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.
“Jubir memang seharusnya hanya menyampaikan info, data, keterangan, atau kebijakan dalam hal penanganan Covid-19 sesuai panduan atau protokol,” pungkasnya.
Anggota dari IKABDI tersebut juga berharap agar mereka lebih disiplin dan patuh, sehingga kemungkinan potensi gelombang kedua bisa kita hindari.
“Sebaiknya fokus pada edukasi masyarakat dan stakeholder, pencegahan, sambil terus surveilans dan deteksi Covid-19 di tengah masyarakat. Sehingga betul-betul menjadi dasar kajian kalau mau menerapkan normal baru dengan berbasis data-data yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya di masyarakat,” lanjut dr. Wayonk.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Minggu (07/06/2020), Jubir Satgas Covid-19 Mubar, Rahmam Saleh mengatakan, ia tidak tahu jika ada PDP asal Mubar yang dirawat di RSUD Raha. Dirinya mengaku tidak diberi informasi tersebut. Di hari yang sama, Jubir Satgas Muna, dr. Wahid mengatakan bahwa dirinya sudah melaporkan hal tersebut ke Dinkes Muna dan dilanjutkan ke Dinkes Provinsi Sultra. (B)
Reporter: Herlis Omputo Sangia
Editor: Wulan