KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Di balik rencana pemerintah untuk menerapkan new normal, satuan pendidikan juga dikabarkan akan kembali dibuka untuk proses belajar mengajar secara tatap muka. Poin ini cukup mengundang perhatian publik. Di Sultra, wacana ini pun ditanggapi oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dr. H. Abdul Halim Momo M.Si.
Menurut kaca matanya, pemberlakukan belajar mengajar secara langsung di sekolah tidak meski dilakukan saat ini. Tetapi menunggu berkurangnya dampak pandemic Covid-19.
“Sebaiknya jangan dulu sampai berkurang pandemi Covid-19”, ungkapnya.
Dosen Universitas Halu Oleo ini mengatakan, anak-anak atau pelajar mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA cenderung belum bisa mengurus diri sendiri untuk taat pada protokol aturan SOP Covid 19. Hal ini menurutnya justru sangat berbahaya bagi kesehatan peserta didik.
“Tetap belajar di rumah sampai selesai Covid-19 atau suasana nyaman untuk belajar. Belajar online yang tidak boleh beban belajar disamakan dengan suasana belajar saat normal,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang wali siswa, Nirmala Sari. Ia pun tak ingin anaknya terburu-buru belajar di sekolah dan lebih setuju jika proses belajar-mengajar dilakukan di rumah secara online.
“Untuk sekarang ini biar mi mereka belajar dulu di rumah. Masalahnya di sekolah itu masih rawan. Guru juga pasti kewalahan mengurus siswa nantinya”, imbuhnya.
Untuk diketahui, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mengkaji persiapan pembukaan sekolah di pertengahan Juni-Juli 2020. Nantinya, sekolah yang dinyatakan aman dari COVID-19 akan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. (B)
Reporter: Herlis Ode Mainuru
Editor: Wulan