BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Mawasangka Tengah, Buton Tengah, bersama aparat kepolisian dan pemerintah desa terus melakukan pencarian SF. SF diketahui merupakan salah satu pasien positif Covid-19 di Buteng yang melarikan diri pada Selasa (19/05/2020) lalu dan hingga kini belum ditemukan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Buteng, Kasma mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih berusaha mencari pasien tersebut. Diduga, SF disembunyikan oleh keluarganya di kebun, di Desa Katukobari, Kecamatan Mawasangka.
“Sampai saat ini pasien belum ditemukan. Katanya disembunyi sama keluarganya itu di kebun makanya kita masih cari terus ini. Ada pihak kepolisian yang bantu, dari pemerintah desa dan kecamatan dan dari Satgas sendiri”, ungkapnya saat dikonfirmasi lewat telepon genggamnya, Sabtu (30/05/2020).
Agar mendapatkan perawatan dari medis, timnya pun telah melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga pasien, agar mereka memberitahukan keberadaannya. Namun hal ini pun tidak membuahkan hasil. Keluarga pasien tidak memberikan respon apapun dan seolah santai dengan kondisi tersebut.
“Maksud saya begini, keluarganya dia kasi tahukan mi saja, dimana mereka sembunyi supaya kita pergi pantau dan rawat saja di sana. Nanti kita datang bawakan obat. Tidak usah mi di rumah sakit kalau dia tidak mau dikarantina disana”, tegas Kasma.
Untuk menghindari adanya korban baru dari kontak erat pasien yang melarikan diri tersebut, Gugus Tugas Mawangka Tengah pun melakukan karantina dan isolasi mandiri kepada keluarga pasien tersebut selama 14 hari.
Untuk diketahui, SF merupakan pasisn positif Covid-19 klaster KM Ngapulu. Ia dinyatakan positif dan dijemput di rumahnya langsung oleh Bupati Buton Tengah, Samahuddin pada Minggu, (17/05/2020). Dua hari berlalu, SF melarikan diri dari lokasi karantina yang bertempat di Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kecamatan Mawasangka Tengah sekitar pukul 15.00 Wita. (A)
Reporter: Herlis Ode Mainuru
Editor: Wulan