Taiwan Sudah Zero Kasus Covid-19

 

Negeri Taiwan —ist—

TAIPEI, LENTERASULTRA.COM – Pada tanggal 14 Mei 2020, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) kembali mengumumkan nol kasus penularan virus corona (Covid-19) di Taiwan.

Saat ini tercatat ada 440 kasus penularan yang telah terjadi, 349 diantaranya adalah kasus penularan dari luar negeri, 55 kasus penularan lokal, dan 36 kasus penularan dari kapal angkatan laut Panshi.

Kepala CECC, Chen Shih-chung, mengatakan sampai hari ini (14 Mei) sudah 7 hari berturut-turut tidak terjadi kasus penularan, baik dari luar negeri maupun lokal.

“Sebelumnya pada tanggal 10-15 Februari dan 24 April-1 Mei, sudah pernah terjadi dua kali nol kasus penularan selama 6 hari berturut-turut. Kali ini kembali terjadi untuk yang ketiga kalinya nol kasus penularan selama 7 hari. Masyarakat Taiwan sangat giat dalam melakukan pencegahan wabah, kita semua harus percaya diri,” kata Chen Shih-chung dalam keterangan tertulis Kemlu Taiwan dikutip asiatoday.id, Kamis (14/5/2020).

Pada tanggal 11 Mei 2020, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) juga mengumumkan tidak ada penambahan kasus penularan lokal virus corona di negeri itu, tetapi ada satu orang pasien yang meninggal dunia.

Pasien tersebut adalah seorang pria berusia sekitar 40 tahun, yang pernah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis.

Setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona Wuhan, ia menjalani rawat inap di rumah sakit, dan 4 hari berikutnya ia mengalami gejala pneumonia akut.

Pada tanggal 10 Mei, pasien tersebut meninggal dunia karena penurunan beberapa fungsi organ tubuh, dan menjadi pasien ke-7 yang meninggal dunia akibat virus korona Wuhan di Taiwan.

Ketua tim ahli CECC, Chang Shan-chwen, menjelaskan pasien tersebut adalah kasus ke-197. Ia kembali ke Taiwan setelah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama istri pada bulan Maret. Keduanya mulai mengalami gejala antara tanggal 19-21 Maret, dan dinyatakan positif terinfeksi pada tanggal 24 Maret, lalu ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit.

Setelah empat hari menjalani rawat inap, kasus ke-197 mulai mengalami kesulitan bernapas, sehingga dipindah ke ruang ICU untuk dirawat menggunakan paru-paru buatan (ECMO).

Namun, kondisi pasien tersebut tidak kunjung membaik, hingga akhirnya ia mengalami syok septik (peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi), dan kegagalan beberapa fungsi organ tubuh.

Chang Shan-chwen menjelaskan dalam dunia kedokteran kondisi seperti ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, sehingga meskipun sudah ditangani dengan sangat hati-hati oleh tim rumah sakit, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia pada tanggal 10 Mei 2020.

Selain kasus ke-197 masih ada satu orang pasien virus corona di Taiwan yang memiliki kondisi kritis hingga harus menjalani pengobatan dengan paru-paru buatan.

Namun, minggu lalu pasien tersebut berhasil keluar dari masa kritis, dan saat ini berada dalam kondisi stabil. (ATN)

Covid-19