JAKARTA,LENTERASULTRA.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan TKA (Tenaga Kerja Asing) asal China tetap akan masuk Indonesia.
Luhut menegaskan, TKA China sangat dibutuhkan pada pertengahan tahun ini.
“Mereka berencana minta TKA China, nanti Juni atau Juli. Mereka sudah minta izin, tetapi kan izin tidak bisa hanya sehari langsung jadi,” kata Luhut dalam bincang dengan RRI di Jakarta sebagaimana dikutip Asiatoday.id, Minggu (10/5/2020).
Menurut Luhut, TKA China tersebut sedang mengurus perizinan ke Kementerian Ketenagakerjaan RI. Keberadaan tenaga kerja impor ini untuk mendukung proyek industri litium baterai sebagai bahan baku mobil listrik.
“Kita harus akui, sumber daya manusia kita belum siap menjalankan proyek ini sendirian karena teknologi yang digunakan berasal dari China. Tetapi orang kita tetap mendominasi 90-92 persen lah, karena masih banyak di daerah lain yang pendidikan kurang bagus. Tetapi tiga tahun terakhir sudah diperbaiki,” jelasnya.
Luhut menegaskan saat ini sudah 600 orang di daerah yang masuk ke Politeknik.
“Jadi jangan sebar berita bohong, kita buat lapangan pekerjaan. Tapi kita perlu bikin dulu induknya, baru nanti seluruh pekerjanya orang kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menginstruksikan penundaan kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) China tersebut. Penundaan tersebut dilakukan sampai menunggu kondisi normal dan aman.
Kepala Biro Humas Kemnaker, R. Soes Hindharno mengatakan, Menaker telah memerintahkan Plt Dirjen Binapenta Aris Wahyudi untuk berkoordinasi dengan pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait polemik kedatangan TKA China ke Konawe.
“Kita putuskan untuk menunda rencana kedatangan 500 TKA sebagai upaya memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (6/5/2020).
Penundaan tersebut kata Soes, mempertimbangkan usulan dan aspirasi dari Gubernur Sulawesi Tenggara dan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara yang menyampaikan surat resmi kepada pemerintah pusat.
Soes menambahkan, Kemnaker telah meminta PT Virtue Dragon Nickel Industri dan PT Obsidian Stainless Steel untuk menunda kedatangan 500 TKA tersebut ke Konawe.
“Pemerintah berharap, pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga situasi ekonomi dapat segera pulih dan kesempatan kerja semakin terbuka,” ujarnya. (AT Network)