KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Langkah pemerintah dan Wakil rakyat di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak rencana kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara.
Lewat pernyataan resminya di keluarkan Tanggal 03/05/2020 ditanda-tangani Ketua Umum MUI Sultra Drs. KH. Mursyidin, M.HI dan sekretarisnya Dr. Suprianto. MA secara tegas menolak kedatangan TKA China di Sultra di tengah Pandemi Covid-19.
Penolakan MUI ini cukup beralasan, sebab sudah dua bulan masyarakat merasakan dampak Covid-19, baik secara psikologis, ekonomis, sosial dan religius. Ratusan ribu masyarakat Sultra telah kehilangan pendapatan dan pekerjaan, masyarakat miskin tambah menderita kelaparan.
“Semua itu terjadi karena masyarakat mentaati instruksi pemerintah pusat dan daerah agar tidak keluar rumah (stay at home), menjalankan sosial and physical distancing guna memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19,”tulis pernyataan tersebut.
Sayangnya, ditengah derita dan keprihatinan masyarakat tersebut, tiba-tiba pemerintah pusat mendatangkan sebanyak 500 TKA dari Tiongkok.
Atas kondisi tersebut, MUI Sultra mengeluarkan maklumat sebanyak 5 (lima) poin:
1. Menolak secara tegas kedatangan TKA di Sulawesi Tenggara di tengah Pandemi Covid-19.
2. Memberikan dukungan penuh kepada kepala daerah (gubernur, bupati dan walikota) serta DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara atas sikap penolakan rencana kedatangan 500 TKA asal China ke pemurnian nikel (smelter) PT VDNI Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.
3. Kebijakan mendatangkan sebanyak 500 TKA oleh pemerintah pusat dengan mencarikan dalih pembenaran di saat masyarakat Sultra mengalami kesulitan hidup akibat dilarang keluar rumah (stay at home) adalah kebijakan yang dinilai telah bertentangan dengan akal sehat dan tidak berempati terhadap penderitaan masyarakat.
4. MUI Sulawesi Tenggara sebagai tempat berhimpunnya Ormas Islam merasa terabaikan bahkan terhina dengan kebijakan pemerintah pusat mendatangkan 500 TKA asal China. Sebab selama ini para ulama melalui MUI bersama pemerintah daerah cukup intens dan massif mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah, melarang mudik ke kampung dan disiplin menjaga sosial and physical distancing untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19.
5. Menghimbau kepada seluruh Ormas Islam untuk tetap mengedepankan Akhlakul Karimah dalam mengekspresikan sikap penolakan terhadap kedatangan 500 TKA ke Sulawesi Tenggara.
Sekretaris MUI Sultra Dr. Supriyanto, MA yang dihubungi lewat pesan WhatsApp membenarkan kalau pihaknya telah mengeluarkan maklumat tersebut.
“Kalau sudah ada tanda tangan dan stempel resmi MUI, pernyataan itu sah,”ujarnya singkat.
Penulis: M.Lukman