Ramadan di Tengah Pandemi, Harga Bahan Pangan Mengalami Fluktuasi

Aktivitas jual beli bahan pangan di Pasar Tradisional Andonohu, Kendari. Foto: Herlis.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Di tengah pandemi Covid-19 yang bertepatan dengan bulan Ramadan, sejumlah bahan pangan di pasaran mengalami fluktuasi. Naik turunnya harga tak bisa diprediksi dan tak jarang membuat petani merugi. Seperti pantauan di Pasar Andonohu, beberapa bahan pangan tampak mengalami kenaikan seperti bawang merah, lombok, wortel dan kol.

“Iya, itu sudah naik mi harganya. Yang paling tinggi itu bawang merah, wortel, lombok dan kol, naik semua harganya,” ujar salah satu penjual, Amir.

Untuk lombok dari harga Rp45 ribu kini menjadi Rp60 ribu per kilogram. Bawang merah yang semula dipasarkan Rp38 ribu kini naik menjadi Rp65 ribu per kilogram. Wortel dari Rp18 ribu naik menjadi Rp20 ribu per kilogram. Sedangkan kol dari Rp7 ribu naik menjadi Rp13 ribu per kilogram.

Menurut Amin, kenaikan ini dikarenakan distribusi stok yang berkurang, sejak wabah Covid-19 melanda.

Sementara itu, kelompok bahan pangan lain justru mengalami penuruhan harga. Seperti tomat, jeruk dan bawang putih. Kelompok bahan dapur ini mengalami penurunan cukup tajam sejak Senin, 4 April lalu.

Tomat yang sebelumnya dipasarkan Rp15 ribu kini turun menjadi Rp10 ribu per kilogram. Jeruk dari harga Rp23 ribu menjadi Rp2 ribu per kilogram. Bawang putih dari harga Rp45 ribu turun menjadi Rp35 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang, Suminah mengatakan, penurunan bahan dapur ini dikarenakan minat konsumen menurun. Terutama para pemilik usaha rumah makan yang biasa membeli dalam jumlah besar dan terpaksa tutup. Selain itu, mayoritas warga yang berpuasa juga menurunkan tingkat kosumsi. (P11/B)

Editor: Wulan

ekonomiharga bahan dapurharga bahan panganHarga Bahan Pangan Mengalami FluktuasiKota Kendaripasar tradisonalRamadan di Tengah PandemiSultra