KENDARI.LENTERASULTRA.COM- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi melalui juru bicaranya Ilham Q Moehiddin, mengungkap alasan pemasangan foto dalam kemasan bantuan sosial kepada masyarakat Sultra.
Menurut dia, tindakan ini sangat politis dan beralasan yakni untuk menghindari politisasi oleh calon kepala daerah atau oknum yang bakal menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) di 7 kabupatan/kota. Potensi politisasi bantuan sembako untuk warga Sultra terdampak covid-19 inilah yang tidak diinginkan oleh Gubernur Ali Mazi. Searah dengan itu, Ali mazi tidak ingin hal ini dipolemikan dan dijadikan panggung politik pihak lain.
“Beberapa daerah di luar Sultra bakal menggelar Pilkada, takutnya bantuan sembako dari pemerintah pusat untuk warga terdampak, tiba-tiba diklaim bahkan diganti menjadi bantuan sembako oleh calon tertentu/petaha”, ungkap Ilham melalui siaran persnya, Kamis (6/05/2020).
Selanjutanya, dia juga mengungkapkan bahwa anggaran yang digunakan tidak berasal dari pemerintah daerah.
“Sumber pendanaan bantuan sembako berasal dari pos dana yang memang diarahkan untuk penanggulangan bencana nasional non alam,” imbuhnya.
Lanjutnya, material yang digunakan untuk membungkus sembako tersebut tidak berbahan mahal. Anggaran yang digunakan tidak berasal dari pemerintah daerah melainkan bantuan dari orang tertentu.
“Penggunaan anggaran yang digunakan dalam penyaluran sembako itu sama sekali tidak menggunakan sumber anggaran daerah tetapi Ibu Agista Ariany yang secara sukarela mengeluarkan dana pribadi untuk menyablon material itu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, tulisan Pemprov Sultra dan gambar Gubernur Ali Mazi sempat menjadi polemik. Beberapa pihak menilai, bantuan tersebut tidak seharusnya menggunakan gambar Alj Mazi. Namun berdasarkan kejadian di beberapa daerah, dimana bantuan serupa dengan mudahnya dicatut sekelompok orang yang memiliki kepentinga, langkah ini dianggap dapat mengantisipasi hal-hal tersebut. (B/P11/Adv)
Editor: Fiyy