MUNA BARAT, LENTERASULTRA.COM – Bermaksud membela istri dan anak yang tak pakai masker, warga Muna Barat adu mulut dengan anggota Satgas Covid-19 di perbatasan Muna-Muna Barat tepatnya di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi, sekitar 14.30, Rabu (29/04/2020).
Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat, Ali Mochtar Jaya membenarkan kejadian tersebut.
“Iya, benar. Kemarin ada insiden pertikaian di pos Kusambi” katanya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (1/05/2020).
Kronologis kejadian
Lelaki bernama Sahrul akan melakukan perjalanan dari Kabupaten Muna ke rumahnya di Kabupaten Muna Barat bersama istri dan anaknya berumur 7 bulan. Sesampainya di perbatasan Muna-Muna Barat, sekitar 14.30 WITa, dia berhenti untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Dia turun dari mobil dengan menggunakan masker. Petugas yang berjaga meminta agar mereka semua melakukan pendataan dan pengecekan suhu badan di posko tetapi Sahrul melarang istri dan anaknya turun dari mobil karena tidak pakai masker. Perdebatan dan adu mulut pun terjadi antara Sahrul dan petugas tersebut.
Sahrul yang juga Ketua Jaringan Kemandirian Nasional mengungkapkan, perselisihan tersebut dikarenakan petugas penanganan Covid-19 tidak paham aturan.
“Bapak ini paham protokol kerja-kerja penanganan covid tidak ? Mestinya kalian yang bertugas di sini melayani masyarakat dengan baik. Pemerintah sudah sediakan anggaran begitu besar meskinya digunakan juga untuk menyediakan masker”, ungkap Sahrul, saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Kamis (30/04/2020).
Jubir penangan Covid-19 Muna Barat, dr. Rahman Saleh mengungkapkan, imbauan untuk menggunakan masker itu sudah sering disampaikan melalui sosialisasi selama 14 hari. Tapi masih ada juga yang melanggar.
“Kami melakukan sosialisasi di setiap kecamatan dan desa selama 14 hari, maka dari itu sejak dua hari lalu bagi yang tidak menggunakan masker baik yang keluar maupun yang masuk, perlakuannya sama. Kita akan kembalikan,” tuturnya saat dikonfirmasi lewat WhatsApp Kamis (30/04/2020).
Sahrul juga mengungkapkan, adu mulut juga terjadi dikarenakan petugas yang akan memeriksa istri dan anaknya tidak menggunakan APD.
“Petugas yang mau datang cek istri dan anak saya di mobil itu tidak menggunakan APD makanya saya juga tidak jamin kalau mereka ini steril. Saya juga tidak mau anak kecil ku dikasi turun dibawa di kerumunan”, katanya.
Ketua Satgas Pencegahan Covid-19 Kecamatan Kusambi, Ali Mochtar Jaya, membantah hal itu. “Alhamndulillah, kami petugas di lapangan semua menggunakan masker dan APD khususnya bagi petugas yang mengukur suhu tubuh. Kami juga punya SOP sehingga ada perlakuan khusus untuk bayi, ibu hamil, anak-anak dan usia lanjut. Petugas menjemput dengan memberikan pelayanan di dalam kendaraan kemudian mengukur suhu” katanya. (B/P11)
Editor: Fiyy