KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Akibat merebaknya Covid-19, ribuan dai yang selama ini aktif mengisi ceramah agama selama bulan Ramadan terpaksa “nganggur”. Mereka biasanya mengisi jadwal di masjid-masjid yang telah disusun pihak panitia Ramadan. Moch Sjafruddin, salah seorang Mubaliq di Kota Kendari mengakui hal tersebut. Setiap tahun, jadwal ceramahnya nyaris penuh selama Ramadan, khususnya ceramah jelang salat tarawih.
“Jadwal saya selalu penuh sebulan. Tidak hanya ceramah tarwih, tapi juga mengisi kuliah subuh,” ujar kandidat doktor ini.
Meski demikian, Sjafruddin masih mendapat jatah ceramah di sejumlah stasiun televisi baik swasta maupun milik pemerintah.
“Biasanya mengisi jadwal jelang buka puasa di stasiun televisi,” katanya.
Tidak jauh beda dengan Sjafruddin, Ketua Forum Dai Muda (FDM) Kabupaten Kolaka, Syaifuddin Mustamin, juga mengakui hal tersebut. Organisasi yang dipimpinnya mewadahi kurang lebih 100-an dai terpaksa “nganggur”. Dai di Kabupaten Kolaka selain berstatus Aparat Sipil Negara (ASN) juga ada yang non ASN.
“Saya kira semua daerah mengalami hal tersebut. Tapi sebagian di antara mereka memilih berdakwah secara online melalui beragam media seperti di sosial media,” ujarnya.
Untuk mengisi dakwah selama Ramadan, pihak FDM bekerjasama dengan PCNU Kolaka menyelenggarakan dakwah lewat televisi dan radio lokal. Secara bergantian, para dai mengisi spot acara jelang berbuka puasa.
“Itu salah satu cara kami di Kolaka untuk tetap memberikan siraman rohani sekaligus menyiapkan waktu tanya jawab. Jadi sifatnya interaktif,” kata Alimuddin, sekretaris PCNU Kolaka.
Penulis: M. Lukman