MADRID, LENTERASULTRA.COM – Pandemi coronavirus (Covid-19) mulai menjinak di Eropa.Pasalnya, negara-negara yang selama ini paling terdampak wabah mematikan itu, melaporkan tren penurunan angka kematian harian dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini membawa secercah harapan bagi Benua Biru untuk bangkit dari krisis.
Melansir Asiatoday.id, di Spanyol, anak-anak sudah diizinkan keluar untuk kali pertama dalam enam pekan terakhir. Ini merupakan bagian dari kebijakan melonggarkan penguncian wilayah (lockdown) terkait pandemi covid-19.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan bahwa Spanyol telah meraih kemenangan kecil, tapi perjuangan mengalahkan covid-19 masih jauh dari kata usai.
Jika situasi di Spanyol terus membaik, PM Sanchez akan mengizinkan warga untuk berolahraga di luar rumah atau berjalan santai bersama keluarga pada akhir Mei.
“Proses pelonggaran lockdown akan berlangsung bertahap, asimetris, dan terkoordiinasi,” ungkap PM Sanchez, melansir CNA, Selasa (38/4/2020).
Sementara di Italia, negara terkena dampak terparah covid-19 di Eropa, mengatakan bahwa sejumlah tempat usaha bisa beroperasi kembali pekan depan.
Para pemimpin dunia secara bertahap berusaha memperlonggar lockdown sembari menghindari ancaman gelombang kedua covid-19.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, orang yang sudah pulih dari covid-19 belum tentu benar-benar kebal terhadap infeksi ulang virus tersebut.
WHO telah menetapkan covid-19 sebagai pandemi global pada Maret lalu. Pandemi tersebut telah memaksa banyak negara memberlakukan lockdown, yang otomatis menghentikan roda perekonomian yang berpotensi memicu resesi global.
Lebih dari 206 ribu orang dinyatakan meninggal akibat covid-19. Empat negara Eropa menempati posisi teratas jumlah kematian terbanyak: Italia, Spanyol, Prancis dan Inggris.
Italia menempati posisi pertama dengan jumlah kematian mencapai 26.644, disusul Spanyol dengan 23.190, dan Prancis 22.856 kasus kematian.
Meski angkanya besar, namun itu merupakan akumulasi dari kematian pertama, dan tambahan data hariannya kini sudah jauh lebih rendah dalam beberapa pekan terakhir. (ATN)