KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Warga di Desa Lakologou dan Kelurahan Kontumolepe, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, kini sedang resah. Penyebabnya, keluarga salah satu pasien positif Covid-19 di daerah itu, sempat menghadiri pesta pernikahan anaknya di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Kontumolepe.
“Bagaimana mau tidak resah, salah satu saudara kandung yang positif corona hadir di acara nikah bahkan tinggal dan nginap beberapa hari di rumah tempat pesta nikah,” kata Safri, salah satu warga Lakologou. Selain itu, keresahan warga makin bertambah, karena dia bersama warga mendapatkan informasi jika keluarga yang positif corona itu, tinggal serumah dengan saudaranya yang datang di pesta nikah.
“Memang pesta nikah itu tidak digelar dengan terbuka atau memasang tenda besar. Juga tidak ada undangan tertulis, karena hanya lisan. Tapi namanya di kampung, pasti kalau ada pesta nikah banyak keluarga dan kerabat yang datang. Termasuk orang tua kampung. Ini yang kami khawatirkan,” sambungnya.
Olehnya itu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Safri meminta Satuan tugas (Satgas) Penangan Cobid-19 Kabupaten Muna, mengambil langkah-langkah cepat termasuk berkoordinasi dengan satgas di tingkat Desa, Kelurahan dan Camat untuk segera melakukan antisipasi. Minimal kata Safri, pihak-pihak yang melakukan kontak langsung diacara nikah itu diarahkan untuk melakukan karantina mandiri. Pihak Satgas juga segera melakukan minimal rapid tes dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab tenggorokan kepada keluarga pasien positif corona yang hadir dalam acara tersebut, dan hasilnya diumumkan terbuka di publik.
Pesta nikah di Kampung Baru, Kelurahan Kontumolepe digelar Minggu (19/4/2020). Acara ini hanya berselang beberapa jam setelah Satgas Covid mengumumkan tambahan kasus positif Covid di Sultra, dimana tujuh diantaranya berasal dari Kabupaten Muna. Dimana salah satunya, adalah saudara dari yang menghadiri pesta di Kampung Baru.
Kepala Desa Lakologou, La Ode Fudi membenarkan ada pesta nikah di Kelurahan Kontumolepe. Meski begitu, dia membantah jika acara tersebut tidak melibatkan banyak masyarakat. Sebab yang hadir hanya pihak mempelai pria dan wanita dengan jumlah sekitar belasan orang. “Saya ada disitu (tempat acara). Jadi saya banyak tau kondisinya,” katanya. Namun begitu, dia tidak membantah jika dalam acara tersebut dihadiri keluarga dari salah satu pasien yang dinyatakan positif corona di Raha, Ibukota Kabupaten Muna. ” Kalau tidak salah ada sekitar empat orang. Tapi memang ada yang sudah nginap di tempat acara, karena yang nikah, anaknya,” kata kepala Desa.
Sementara salah satu warga Sumpuo yang dihubungi terpisah mengatakan, acara nikah di Kampung Baru memang tidak digelar dengan memasang tenda di depan rumah, seperti acara pesta biasanya. Namun dia memastikan, banyak warga yang hadir dalam acara nikah itu. Mereka umumnya diundang secara lisan dan kerabat dari keluarga yang menggelar hajatan. ”Yang datang ganti-gantian, tapi banyak bukan belasan tapi bisa puluhan orang. Ini yang kami resahkan. Karena kita tidak taumi mana yang melakukan kontak langsung atau tidak dengan keluarga pasien. Mudah-mudahan tidak ada apa-apalah,” kata warga ini.
Sayang, dokter L.A Wahid, juru bicara penanganan covid Kabupaten Muna tidak merespon wartawan lenterasultra.com. Saat dikonfirmasi melalui pesan whatsAppnya, Wahid tak kunjung membalas pertanyaan tertulis yang diajukan wartawan lenterasultra.com Senin (20/4/2020).
Penulis : Adhi