KENDARI, LENTERASULTRA.COM – 49 Tenaga Kerja Asing (TKA) China di Bandara Haluoleo yang viral di media sosial khususnya Facebook dan Whatsapp merupakan TKA China baru yang berasal dari wilayah Henan, China. Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sultra, Sofyan.
“Dari wilayah Henan, China. Jadi mereka ini orang baru dari China,” kata Sofyan saat ditemui di rumah jabatan Gubernur Sultra, Senin (16/3/2020).
Sofyan menjelaskan, para TKA yang berasal dari provinsi Henan China itu lebih dulu transit di Bangkok, Thailand pada 29 Februari untuk mengurus visa kunjungan, kemudian ke Indonesia. Di Thailand, lanjut Sofyan, ke-49 WNA tersebut telah menjalani Karantina selama 14 hari.
“Berdasarkan cap tanda masuk imigrasi Thailand yang tertera pada paspor mereka tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020. Tapi mereka juga telah dibekali dengan hasil medical sertifikat atau surat kesehatan, dari pemerintah Thailand tertera sejak 29 Februari hingga 15 Maret 2020, bahwa mereka telah di karantina di Thailand,” jelas Sofyan.
Selanjutnya, warga Tiongkok tersebut keluar dari Thailand pada tanggal 15 Maret 2020, menuju indonesia melalui Bandara Sukarno Hatta, Jakarta.
Kemudian, mendarat di Bandara Sukarno Hatta dan kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sukarno Hatta, kemudian menerbitkan surat rekomendasi berupa kartu kewaspadaan kesehatan pada setiap orang tersebut.
Berdasarkan surat rekomendasi itu petugas Imigrasi Sukarno Hatta memberi izin masuk kepada para TKA. Selanjutnya, para TKA berangkat menuju Kendari, dan tiba di Bandara Haluoleo Kendari pada Minggu, 15 Maret 2020 sekitar pukul 20.00 WITA menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 696.
Sofyan mengatakan bahwa warga negara Tiongkok itu memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku.
Namun, sesuai aturan bahwa setiap orang dari luar negeri wajib melakukan pemeriksaan dan dikarantina, tetapi para TKA tersebut belum dikarantina di Indonesia, hanya mendapatkan rekomendasi kewaspadaan kesehatan dari KKP Bandara Sukarno Hatta.
“Kami tetap bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya, sesuai dengan undang-undang,” katanya.
Sebelumnya, Kapolda Sultra Brigjen Pol Merdisyam mengatakan puluhan TKA tersebut merupakan TKA China yang sudah lama bekerja di salah satu perusahaan smelter di Sultra, dan mereka ke Jakarta untuk memperpanjang visanya di Jakarta.
Menurut Sofyan, pernyataan tersebut adalah hasil penyelidikan awal dan bukan tidak benar. “Namun setelah kami mendalami dan berkoordinasi, dan inilah hasilnya,” paparnya. (A/P8)
Editor: Fiyy