Ubah Sampah Jadi Energi, Mataram Bisa Jadi Referensi Inovasi di Indonesia

 

Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Jeranjang berkapasitas 3×25 MW di Desa Taman Ayu Lombok Barat. —ist–

MATARAM,  LENTERASULTRA.COM Inovasi teknologi yang diterapkan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam mengubah sampah menjadi energi dengan teknologi RDF (refused-derived fuel) patut dijadikan referensi di Indonesia.

“Kita sangat mengapresiasi inovasi ini.
Inovasi teknologi RDF ini mampu mengubah sampah menjadi bahan bakar dengan teknik pelet,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang didampingi Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat mengunjungi TPA Regional Kebon Kongok di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (8/3/2020).

Dikutip dari Asia  kerja Today.id, proses teknologi RDF ini, sampah diubah jadi briket dan menjadi substitusi batu bara sebagai bahan bakar ramah lingkungan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Alat pengolah sampah ini sebagian dikembangkan Indonesia.

Pemerintah Provinsi NTB pun telah bekerja sama dengan PT PLN dan PT Indonesia Power untuk merealisasikan proyek pengolahan sampah tersebut.

Proyek ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai sumber bahan baku sampah lewat program Jeranjang Olah Sampah Setempat (JOSS). Selain lingkungan menjadi bersih dari sampah, program ini bertujuan memutar ekonomi melalui skema circular economy.

Kapasitas pengolahan sampah mencapai 30 ton per hari dan akan terus ditingkatkan mencapai 300 ton. Siti berharap teknologi ini dapat mengatasi permasalahan sampah di NTB, khususnya di Mataram, Lombok.

“Ini pedesaan tapi teknologinya canggih. Segera juga didaftarkan hak patennya ke kantor Kementerian Hukum dan HAM, kalau emisi karbonnya nanti daftar di KLHK. Dengan demikian apa yang menjadi hak cipta, apa yang sesungguhnya milik mataram, milik NTB betul-betul adalah milik NTB,” imbuhnya. (ATN)

Energi