Hujan Dua Jam, Ibukota Bombana Dikepung Banjir

Beginilah kondisi banjir di Rumbia, Ibukota Bombana, Jumat (28/2/2020)

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-
Musim penghujan yang melanda wilayah Rumbia akhir-akhir ini, membuat penduduk di daerah ibukota Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu selalu was-was. Penyebabnya, begitu hujan turun, rumah-rumah warga di eks otorita Kabupaten Buton itu, pasti terendam air. Dalam sepekan terakhir, sedikitnya sudah dua kali banjir melanda Rumbia.

Banjir kedua dalam pekan ini terjadi Jumat (28/2/2020) sekitar pukul 14.30 wita. Wilayah ibukota Bombana, mulanya diguyur hujan lebat. Sekitar dua jam hujan, air berwarna kuning kemudian muncul begitu cepat dari berbagai selokan kecil hingga besar yang tersebar di Kecamatan Rumbia dan Rumbia Tengah. Air kemudian menggenangi puluhan rumah warga yang terletak didaratan rendah termasuk pemukiman warga yang berada di sekitar saluran air.

Kondisi banjir di Rumbia, Ibukota Bombana

Tidak hanya itu, akibat volume air yang begitu besar, menyebabkan beberapa ruas jalan umum di dua Kecamatan dalam wilayah Ibukota Bombana ikut terendam banjir. Sedikitnya lima kelurahan yang terendam banjir akibat hujan mengguyur ibukota Bombana, usai shalat Jumat. Di Kecamatan Rumbia, banjir terjadi di Kelurahan Doule, Kasipute dan Lampopala. Sementara di Kecamatan Rumbia, banjir terjadi di Kelurahan Kampung Baru.

Hingga pukul 22.00 wita tadi malam, belum ada data pasti berapa rumah warga di dua Kecamatan itu yang terendam banjir. Namun pantauan wartawan lenterasultra.com di ibukota Rumbia, sedikitnya puluhan rumah, sekolah dan warung makan ikut tergenang air dengan ketinggian mulai dua puluh hingga lima puluh centimeter. Bahkan beberapa rumah yang terendam Jumat (28/2), sebelumnya juga pernah digenangi air pasca hujan melanda ibukota Bombana. “Ini kali kedua rumah saya terendam banjir dalam minggu ini. Makanya setiap hujan turun, kami sekeluarga sudah mulai was-was,” kata Jumi, salah satu warga Rumbia.

Kadis PU Bombana Syahrun (kiri) saat memantau banjir di depan kantor Lurah Doule.

Banjir di wilayah ibukota Jumat kemarin, membuat sejumlah pejabat tehnis di Pemda Bombana terlihat turun dilapangan. Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Syahrun, ST salah satunya. Begitu mendapat laporan banjir, Syahrun langsung meninggalkan ruang kerjanya. Salah satu lokasi yang dipantau adalah banjir di depan Kantor Lurah Doule. Di tempat ini ada sedikitnya ada lima rumah yang terlihat terendam air. “Drainasenya kecil sementara volume airnya begitu besar,” kata Syahrun dilokasi banjir.

Selain Syahrun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bombana, Andi Syarifuddin, juga terlihat turun lapangan saat banjir melanda ibukota. Mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bombana ini bahkan terlihat mendatangkan langsung alat berat untuk membenahi saluran air yang dianggap bermasalah. Namun langkah yang ditempuh Kepala BPBD ini mendapat respon dari beberapa masyarakat di Ibukota.

Banjir di depan kantor Lurah Doule

Menurut warga banjir di wilayah ibukota bukan hanya disebabkan drainase yang sempit atau banyak sampah yang dibuang di saluran air, namun salah satu penyebab utamanya karena banyaknya rumah-rumah warga yang dibangun dialiran sungai hingga mempersempit aliran air ke laut. “Silakan ditelusuri aliran air dari hulu ke hilirnya. Ambil acak saja drainase mana yang mau diikuti saluran airnya. Pasti banyak rumah-rumah yang dibangun di sekitar saluran air. Bahkan mengambil “hak-hak” air dan alam untuk mengalir ke laut,” kesal salah satu warga.

Sekitar pukul 17.00 wita, banjir di wilayah Ibukota Rumbia, perlahan-lahan terlihat mulai surut. Hingga pukul 22.00 wita, air yang menggenangi rumah penduduk sudah mengering. Meski begitu, beberapa warga yang rumahnya terendam banjir, masih terlihat membersihkan rumahnya. Mereka berharap, semoga ada solusi dari Pemda Bombana untuk mengantisipasi banjir, apalagi hingga beberapa bulan kedepan, wilayah itu, masih tetap diguyur hujan. “Kami harap ada solusi supaya rumah kami aman dari banjir. Jika tidak, maka saat hujan turun lagi, pasti kami kebanjiran,” ungkap Akid, warga Doule.

Penulis : Adhi

banjirBombanaSultra