JAKARTA, LENTERASULTRA.COM– Indonesia terus bergerak untuk membuka akses pasar di kancah internasional.Yang terbaru, Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi produk organik senilai USD7,70 juta di pameran produk organik terbesar Eropa, Biofach 2020. Pameran ini berlangsung pada 12-15 Februari 2020 di Nuremberg, Jerman.
“Keikutsertaan Indonesia di Biofach di Eropa merupakan strategi utama dalam pemasaran produk ekspor organik ke pasar Jerman dan Uni Eropa yang selalu dilakukan kolaborasi Atase Perdagangan dan ITPC di Uni Eropa,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan melalui keterangan tertulisnya dikutip Asia Today.id, Minggu (23/2/2020).
Pada tahun ini, keikutsertaan Indonesia dalam Biofach Expo dikelola oleh Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Atase Perdagangan Berlin, dan ITPC Hamburg.
“Ini tentu untuk menggali peluang dan potensi ekspor produk organik yang saat ini masih belum maksimal dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” harap Oke.
Menurut data the Research Institute of Organic Agriculture (FiBL) dan IFOAM, pasar organik di Eropa pada 2018 tumbuh sebesar USD44 miliar. Negara dengan pasar terbesar yaitu Jerman, Prancis, dan Italia.
Pertumbuhan tersebut dipicu oleh beralihnya tren pola konsumsi makanan ke natural dan organic food, serta meningkatnya pengeluaran masyarakat Uni Eropa dalam berbelanja produk makanan dan minuman organik. Sementara itu, merujuk data Trademap, ekspor produk organik Indonesia ke Uni Eropa pada 2018 mencapai USD17,1 miliar atau meningkat 4,5 persen dari nilai ekspor 2017.
Atase Perdagangan Berlin Nurlisa Arfani menjelaskan capaian potensi transaksi sebesar USD7,7 juta pada Biofach Expo ini diperoleh dari kerja keras dan ketekunan delapan perusahaan yang berpartisipasi di Paviliun Indonesia pada Biofach 2020.
Menurutnya, pelaksanaan pameran tahun ini para peserta di Paviliun Indonesia mengakui adanya penurunan jumlah pengunjung karena merebaknya wabah virus corona di China dan beberapa negara di dunia.
Di sisi lain, peluang yang ada dengan adanya isu corona adalah buyers yang datang ke Biofach semakin fokus dan ingin mengalihkan pasokan produk organiknya dari China ke Indonesia.
“Tercatat buyer yang melakukan transaksi tidak hanya berasal dari Eropa, namun juga dari Amerika Serikat, Kanada, dan Timur Tengah,” jelasnya.
Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno mendorong penuh pelaksanaan Biofach 2020 ini.
“Kerja sama dilakukan mulai dari menyebarkan informasi perusahaan yang ikut serta pada Paviliun Indonesia, mengundang buyers untuk datang dan mengunjungi paviliun, serta memasang iklan di lokasi yang strategis,” imbuhnya.
Biofach merupakan pameran tahunan yang khusus menampilkan produk organik seperti makanan dan minuman, kosmetik, serta produk lain dengan sertifikat organik yang dikeluarkan anggota The International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM).
Tahun ini, Biofach diikuti 3.792 perusahaan dari 110 negara serta dikunjungi 47 ribu buyers profesional yang berasal dari 136 negara. (AT Network)