Gizi Buruk, Anak Usia 7 Tahun Miliki Bobot 9 Kg

 

Sarlan saat ini telah menjalani perawatan. Istimewa

BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM – Sarlan bocah berusia 7 tahun yang memiliki berat badan 9 Kg, kini terbaring lemah di Puskesmas Gu, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), akibat penyakit infeksi dalam dan gizi buruk yang dialaminya sejak satu tahun yang lalu.

Buah hati dari pasangan La Sari (24) dan Wa Lani (23), awalnya memiliki tubuh yang sehat. Namun, karena perceraian kedua orang tuanya serta kondisi ekonomi yang tidak berkecukupan, maka kondisi bocah 7 tahun ini semakin hari semakin memburuk.

Tetangga korban La Fadi, membeberkan, sebelumnya Sarlan ini tinggal bersama ibunya yang mengalami gangguan jiwa lalu Sarlan diasuh oleh neneknya Wa Nini (70). Namun, sang Ibu (Wa Lani) mengamuk dan sempat membakar rumah Wa Nini, sembari mengambil Sarlan untuk tinggal bersama-sama.

“Awalnya, neneknya sendiri yang asuh ini sarlan. Namun, mama sang anak ini mengamuk dan kemudian membakar rumah sang nenek. Pada akhirnya sang nenek membiarkan Sarlan diasuh oleh mamanya yang gila, mulai dari situlah kesehatan sarlan memprihatinkan,” bebernya saat ditemui oleh rekan media di Puskesmas Gu, Kamis (13/2/2020).

Bukan hanya itu, tetangga yang turut iba melihat kondisi Sarlan pun berniat untuk membawanya ke tempat fasilitas kesehatan terdekat. Sayangnya, tidak diperbolehkan oleh ibunya, dan mendekapnya sehingga tak satu orang pun yang berhasil membawanya.

“Kami juga sudah sering membujuk sang mama untuk anak ini dibawa di puskesmas. Namun lagi-lagi mamanya tidak mengizinkan, dan pada saat kami paksa dia mendekapnya, dari pada berakibat fatal, takut dia patah tulangnya akhirnya kami tidak memaksanya,” jelas La Fadi.

Mendengar adanya kondisi anak di wilayah kerjanya mengalami gizi buruk, Kepala Puskesmas GU Buteng, La Ode Saidin langsung bergerak cepat membawa anak tersebut di ouskesmas. Namun usahanya tersebut hampir gagal, karena ibu dari Sarlan sempat mengamuk.

“Pertama kami berhasil membawa anak tersebut di puskesmas, sampai pemasangan inpus sudah dilakukan. Namun mama sang anak tiba-tiba datang dan menghambur lalu membuka inpus sang anak. Keributan mulai terjadi, akhirnya kami dan pihak kepolisian langsung mengamankan mama anak tersebut. Agar perawatan anak bisa kami lakukan,” terangnya.

Saat ini, Sarlan tengah dalam perawatan. Tim dokter juga sudah melakukan pemeriksaan.

“Pemeriksaan sudah dilakukan, besok baru bisa kita tahu hasil dari pemeriksaan dokter tersebut. Dari hasil sementara anak tersebut memiliki banyak penyakit atau infeksi dalam (komplikasi),” kilasnya.

Untuk perawatan sendiri, karena anak dan keluarganya tidak memiliki fasiltas kesehatan (BPJS), pihak puskesmas tetap merawat anak tersebut, sampai benar-benar sembuh, sembari menunggu kartu Faskesnya (BPJS) yang akan dibuatkan oleh pemerintah desa.

“Nanti saya akan urus administrasinya. Kemudian saya akan setor di dinas kesehatan agar anak tersebut bisa memiliki fasilitas kesehatan (BPJS),” katanya.

Tak hanya itu, Kepala Dinas Sosial Buteng, Malik juga datang mengunjungi anak tersebut. Bahkan ia juga memberikan bantuan donasi beras dan Indomie serta sembako lainnya untuk digunakan oleh keluarga.

Bahkan, pihak Dinsos juga akan mendata keluarga Sarlan untuk masuk dalam warga miskin, sehingga kedepannya mereka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

“Kami hadir di sini sebagai ungkapan duka kami. Karena melihat kondisi anak yang sangat tidak membaik. Mudah-mudahan anak ini bisa cepat sembuh. Dan saya yakin mereka ini belum memiliki kartu apapun, karena selama ini mereka belum mendapatkan bantuan,” tuturnya. (B/P3)

Editor: Fiyy

Bocah tujuh tahun di buteng gizi burukButon TengahSultra