KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara boleh bernapas lega. Sebab, kabar menghebohkan terkait adanya pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bahteramas karena diduga suspect virus corona sudah ada hasilnya. Pasien berinisial MY, penduduk Kendari yang baru tiba dari Korea Selatan, negatif menderita virus dari Wuhan Cina tersebut.
“Alhamdulillah negatif,” kata dr Sjarief Subijakto, Plt Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas.
Hasil ini diperoleh berdasarkan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel usapan tenggorok pasien yang diduga menderita virus corona. Dokter spesialis penyakit jantung ini mengaku, hasil laboratorium dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia itu, sudah diterima pihaknya sejak hari ini, Jumat (7/2/2020).
Selain mengungkap MY tidak tertular virus coronoa, hasil laboratorium itu juga diketahui jika warga yang berdomisili di Lorong Kancil, Kelurahan Andonuhu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari ini, mengalami penyakit bronkitis atau radang cabang tenggorok kronis. Penyakit ini bisa disebabkan karena paparan dengan polutan kronis serta perokok berat. Infeksi bronkitis ini sudah lama dialami. Hal ini juga diperkuat dengan hasil foto rontgennya. Pasien MY juga mendeirita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akut, sehingga menyebabkan flu dan demam.
Dengan keluarnya hasil laboratorium tersebut, MY dipastikan segera dikeluarkan dari ruang isolasi RS Bahteramas. Pria berusia 20-an tahun ini juga sudah diizinkan pulang dan bertemu serta berkumpul dengan keluarganya.
Dokter Sjarief mengaku, pasen MY sebenarnya sudah sehat sejak beberapa waktu lalu. Bahkan yang bersangkutan sudah meminta pulang. Namun karena harus menunggu hasil Laboratorium, pihak Rumah Sakit, terpaksa menunda permintaannya.
Nah, karena hasil Laboratorium sudah keluar dan hasilnya tidak seperti yang dicurigai, maka MY sudah bisa meninggalkan rumah sakit plat merah itu. “Semua gejala normal. Besok (Sabtu, 8/2/2020, red) dipulangkan,” sambungnya.
Sjarief menambahkan, dengan keluarnya hasil laboratorium tersebut, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Kendari dan Sulawesi Tenggara pada umumnya, agar tidak perlu lagi merasa risau dan khawatir yang berlebihan.
Meski begitu, suksesor dokter Yusuf Hamra ini meminta kepada seluruh penduduk di jazirah Bumi Anoa ini, untuk selalu waspada dan tetap menjaga kebersihan serta kesehatan masing-masing.
Penulis : Adhi