JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk mencatat penjualan bersih unaudited sepanjang 2019 sebesar Rp32,81 triliun, atau naik 30 persen dibandingkan dengan penjualan 2018 yang hanya Rp25,24 triliun.
Dikutip dari Asia Today. id dalam keterangan tertulis perusahaan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/2/2020), penjualan tersebut dikontribusikan dari beberapa komoditas utama yaitu emas, feronikel, nikel, perak, bauksit, dan alumina.
Sepanjang 2019, Antam mencatat total volume produksi sebanyak 1.963 kg dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung. Sementara capaian penjualan emas sepanjang 2019 sebesar 34.023 Kg atau naik 22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 27.894 Kg.
Kemudian Antam juga mencatat volume produksi feronikel (TNi), sebesar 25.713 ton, naik 3 persen dari capaian 2018 yang sebesar 24.868 TNi. Antam juga membukukan penjualan feronikel sebesar 26.349 TNi atau naik 9 persen dari 2018 yang mencapai 24.153 TNi.
Lalu untuk komoditas bijih nikel, Antam mencatat volume penjualan sepanjang 2019 sebesar 8,69 juta wet metric ton (wmt). Perusahaan mencatat volume produksi bijih nikel Antam 2019 mencapai 7,56 juta wmt.
Sedangkan untuk komoditas bauksit, Antam mencatat volume produksi bauksit sepanjang 2019 sebesar 1,73 juta wmt, naik 57 persen dibandingkan volume produksi sepanjang 2018 sebesar 1,1 juta wmt. Pada 2019 volume penjualan bauksit mencapai 1,66 juta wmt, naik 46 persen dibandingkan penjualan tahun 2018 sebesar 920 ribu wmt.
Sementara untuk komoditas alumina, Antam mencatat produksi sebesar 104.537 ton. Sedangkan volume penjualan sebesar 70.517 ton. (ATN)