Kisah Pilu Jihan, Tinggalkan Sekolah Demi Merawat Ibu Tercinta

 

Katgam: Nuraini penderita kanker hati stadium 4 dan anaknya Jihan.

KENDARI,LENTERASULTRA.COM – Jihan anak berusia 10 tahun yang semestinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) terpaksa berhenti bersekolah di salah satu 0ondok pesantren yang ada di Kota Kendari demi menjaga sang ibu dan dua orang adiknya. Ibunya bernama Nuraini (37) yang saat ini menjanda sedang menderita kanker hati stadium empat.

Setiap harinya Jihan harus memasak dan menyiapkan makanan kepada kedua adiknya yakni Hanna (8) dan Ayub (5) beserta ibunya, bahkan terkadang sebagian tetangganya memasak lauk pauk untuknya demi mengurangi beban Jihan.

“Setiap hari saya yang mengurus adik dan ibu saya, masakan makanan dan cucikan pakaian adik dan ibu saya, namun terkadang tetangga juga masakan lauk pauk untuk kita, supaya saya tidak capek,” kata Jihan Kepada Lenterasultra.com saat dikunjungi di kediamannya, Jumat (31/1/2020).

Secara jujur Jihan mengaku masih bertekat untuk melanjutkan pendidikannya, namun menunggu sang ibu sembuh dari penyakitnya.

“Masih mau sekolah, tetapi saya tunggu ibu sampai sembuh dari penyakitnya baru saya lanjutkan sekolah, kasian ibu sekarang tidak bisa apa-apa,” katanya.

Sementara itu, Nuraini mengatakan jika ia divonis menderita kanker hati stadium 4 sejak dua bulan yang lalu di Rumah Sakit Bahteramas.

“Sudah dua bulan yang lalu saya divonis sama dokter jika saya menderita kanker hati stadium 4,” terangnya.

Meski diminta untuk operasi namun ia memutuskan untuk tidak ke rumah sakit lagi dan memilih untuk berobat herbal saja. Menurutnya, penyakit kanker hati yang ia derita sering membuatnya menjerit ketika tengah malam, bahkan ia merasakan seperti kesetrum listrik ketika penyakitnya kambuh.

“Setiap tengah malam penyakit yang saya derita sering kambuh seperti disetrum listrik, jadi kalau kambuh lagi saya bangunkan jihan lagi urus saya,” tuturnya sambil menangis.

Semenjak menutup praktek bekamnya, ia pun kini tak lagi mendapatkan penghasilan setiap hari, beruntung ada tetangga yang selalu membantu dirinya beserta anaknya.

“Semenjak cerai dengan suami 3 tahun lalu saya inisiatif membuka praktek bekam, namun berjalannya waktu terpaksa saya berhenti bekerja karena terkena kanker,” pungkasnya.

Jihan berharap, ada dermawan yang membantu sandang pangan adiknya dan kesembuhan ibunya. (A)

Laporan: Ilham
Editor: Fiyy

Kisah pilu jihanKota Kendarimerawat ibu kanker hati stadium empatputus sekolahSultra