Kota Wuhan Diisolasi, China Tempuh Segala Cara Redam Wabah Virus Korona

 

Warga di Wuhan China kian Waspada dengan virus Korona. –ist–

BEIJING, LENTERASULTRA.COM – Otoritas China terus berjibaku untuk meredam wabah Virus Korona penyebab Pneumonia di Wuhan, Provinsi Hubei.

Dikutip dari Asia Today.id Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan bahkan menyerukan upaya habis-habisan untuk meredam wabah tersebut.

Chunlan sempat melakukan tur inspeksi ke kota yang menjadi pusat wabah. Dia mengunjungi titik masuk dan keluar dari Bandara Internasional Wuhan, Tianhe, serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Hubei.

Selama melakukan kunjungan, Chunlan diberi laporan terperinci tentang deteksi sumber penyakit deteksi, situasi wabah, penelitian ilmiah dan persediaan persediaan darurat.

“Pihak berwenang setempat untuk memfokuskan upaya mereka dalam menerapkan langkah-langkah paling ketat untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus ke wilayah lain,” ujar Chunlan, melansir Xinhua, Jumat (24/01/2020).

“Pemerintah daerah harus mengumpulkan sumber daya termasuk rumah sakit, ahli, obat-obatan yang efektif dan peralatan medis untuk menyelamatkan pasien dengan upaya terbaik,” jelasnya.

Dia juga menuntut perhatian besar untuk keselamatan pekerja medis, menambahkan bahwa pertemuan besar-besaran harus dihindari dan informasi tentang wabah harus transparan dan terbuka.

Wuhan Diisolir

Pemerintah China menegaskan untuk menghentikan penerbangan dan kereta api dari Wuhan. Kota berpenduduk 11 juta orang menjadi pusat wabah Virus Korona.

Pusat komando khusus untuk melawan virus itu juga mengatakan bahwa penduduk tidak boleh pergi tanpa alasan khusus. Langkah-langkah itu akan efektif mulai Kamis 23 Januari.

“Langkah itu dimaksudkan untuk secara tegas mengatasi momentum penyebaran epidemi,” kata pusat komando, kepada kantor berita CCTV, yang dikutip AFP.

Sementara itu kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia menunda keputusan apakah akan mengumumkan darurat kesehatan global atau tidak. Darurat kesehatan global itu merupakan instrumen langka yang hanya digunakan untuk wabah terburuk. Ghebreyesus mengatakan, dirinya membutuhkan ‘informasi lebih lanjut’. (ATN)

 

China