BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Ketua DPRD Bombana, Arsyad, akhirnya menikmati fasilitas perumahan yang disiapkan negara. Sebab, mulai Rabu (8/1/2020), ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Nasdem Bombana itu, resmi memasuki rumah jabatannya di bilangan Langkapa.
Namun masuknya Arsyad di rumah jabatannya menyisahkan tanda tanya. Selain dia agak terlambat menempati rumah jabatannya, karena tiga bulan setelah dilantik baru ditempati, anggota dewan petahana ini juga harus mengangkut berbagai aset pribadinya sebagai fasilitas rumah tangga di rumah jabatannya.
Informasi yang dihimpun di DPRD Bombana, sebelum Arsyad menempati rumah jabatannya, sejumlah aset pribadi yang ada di rumah kosnya di bilangan Lameroro, Kecamatan Rumbia serta aset yang ada di rumah pribadinya di Poleang, turut diangkut sebagai fasilitas dan perlengkapan untuk tinggal di rumah jabatan (rujab).
“Hari ini, Pa Ketua sudah masuk rujab. Sebab aset di rujab sudah diisi dengan fasilitas pribadi. Mulai piring, sendok, tempat tidur sudah diangkut menuju rujab,” kata salah seorang pegawai di DPRD Bombana, saat ditemui di kantor DPRD setempat, Rabu (8/1/2020). Staf di lembaga legislatif ini tidak mau berkomentar lebih jauh, apa penyebab sehingga ketua DPRD Bombana ini, harus membawa fasilitas pribadi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, diawal-awal dia tinggal di rumah jabatan.
Sementara ketua DPRD Bombana, Arsyad mengakui jika dirinya sudah memasuki rumah jabatan. “Sudah bos, tadi pagi,” tulis Arsyad via aplikasi whatsApp nya, Rabu (8/1/2020) sekitar pukul 20.12 WITA. Politisi Nasdem ini juga membenarkan jika sebelum masuk rujab, dia turut membawa sejumlah aset pribadinya. Arsyad tidak merinci aset-aset apa saja yang diboyong di rumah jabatan milik negara itu. “Semua perlengkapan,” jawab Arsyad, ketika ditanya aset apa saja yang dibawa di rumah jabatannya.
Keputusan Arsyad untuk masuk Rujab meski harus membawa fasilitas pribadi untuk tinggal, ternyata punya alasan tersendiri. Selain banyak tugas dan tanggung jawab yang terbengkalai jika harus bolak balik dari kampung halamannya Poleang Selatan ke Kasipute, juga untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menemuinya.
“Saya juga memastikan bahwa sebelum masuk rujab cukup banyak yang mau ketemu, buktinya tidak sedikit orang yg menanyakan tempat tinggal saya. Olehnya itu sayaminta maaf kepada seluruh masyarakat Bombana jika hal tersebut terjadi,” katanya.
Atas pertimbangan tersebut, Arsyad mengaku secepatnya memutuskan untuk tinggal di rumah jabatan, sebagaimana tujuan negara menyiapkan fasilitas tersebut, agar dapat menjalankan amanah yg dipercayakan dari rakyat. “Terkait masalah kekurangan fasilitas, saya berinisiatif untuk membawa milik pribadi,” ungkapnya.
Penulis : Adhi