KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Wa Ode Nurhayati (WON) menjadi salah satu nama bakal calon Bupati yang akan tampil di Pilkada Wakatobi 2020. Bahkan WON digadang-gadang menjadi calon tunggal yang bakal diusung Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Namun niat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Hanura Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk tampil melawan Bupati petahana Arhawi, terancam kandas. WON terbentur dengan statusnya sebagai bekas narapidana.
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Partai Hanura Sultra, Muttaqin membenarkan mantan narapidana kasus korupsi Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Tertinggal (DPPIDT) didorong maju di Wakatobi melawan sang petahana H. Arhawi.
Namun rupanya kata dia, langkah WON terhalang oleh peraturan Mahkamah Konstitusi (MK). Yang mana dalam putusannya, MK memberi syarat bagi calon kepala daerah yang berstatus mantan terpidana, harus menunggu masa jeda selama 5 tahun setelah melewati atau menjalani masa pidana penjara berdasarkan putusan yang telah inkrah.
Untul diketahui, putusan MK telah berlaku 2019 lalu, tapi masih menunggu peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Kalau memang diterapkan tahun ini, secara otamatis WON tidak bisa ikut dalam pilkada,” katanya.
Meski demikian, partai besutan Oesman Sapta Odang tak lantas surut. Mereka telah mengambil ancang-ancang dengan menyiapkan bakal calon alternatif pengganti WON, jika seandainya aturan itu diberlakukan.
“Bisa jadi kita rekomendasikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Wakatobi, Alika Marhalim atau yang potensial lainnya,” tandasnya.
Selain itu, dilansir di aplikasi ‘Hanura 2020’ nampak nama H. Haliana dan Ilmiati Daud sebagai bakal calon yang mendaftar di Hanura.
Semua menunggu hasil survei, dengan melihat elektabilitas sang Balon.
“Kita belum bisa memastikan siapa yang akan didorong. Semua tunggu hasil survei dan tergantung pada keputusan Ketua DPC Wakatobi dan DPD Hanura siapa yang bakal diusulkan. Yang jelas di DPRD Wakatobi, Hanura mengurus dua kursi,” ungkapnya. (A)
Reporter: Nanan