JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama China International Development Cooperation Agency (CIDCA) sepakat menandatangani naskah Exchange of Letter Bendungan Pelosika, di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penandatanganan ini dilakukan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Anita Firmanti dengan Vice Chairman China International Development Cooperation Agency (CIDCA) Deng Boqing di Gedung Kementerian PUPR, Rabu (16/10/2019)
Penandatanganan Exchange of Letter ini merupakan tanda dimulainya kegiatan engineering services, persiapan pembangunan Bendungan Pelosika, dengan dana hibah dari Pemerintah China sebesar 28,19 juta yuan atau senilai Rp56,1 miliar. Sementara, konstruksi Bendungan Pelosika dijadwalkan dimulai pada 2020.
“Pemerintah China memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur kita, baik di bidang sumber daya air maupun jalan tol. Contoh terbesar di bidang sumber daya air adalah Bendungan Jatigede. Kedepannya akan dibangun empat bendungan yang saat ini sedang dalam tahap persiapan, salah satunya adalah Bendungan Pelosika,” terang Anita, dalam keterangan tertulis seperti dikutip Asia Today. id yang diterima, Sabtu (28/12/2019).
Bendungan Pelosika direncanakan memiliki volume sebesar 822,56 juta meter kubik dan dapat mensuplai air baku sebesar 0,8 meter kubik per detik. Bendungan ini berfungsi untuk mengairi area irigasi seluas 22.000 hektar, menyalakan pembangkit listrik tenaga air sebesar 20 megawatt, dan mengurangi risiko banjir di Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Deng Boqing mengatakan pihaknya merasa senang dapat menjadi bagian dari pembangunan Bendungan Pelosika karena memberikan dampak di bidang sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kerja sama kita selama ini sudah saling menguntungkan. Penandatanganan Exchange of Letter Bendungan Pelosika ini merupakan titik baru dari kerja sama kita selama ini. Selain itu, kami juga menantikan kerja sama dengan Indonesia di bendungan lain,” terang Den Boqing.
Selain Bendungan Pelosika, Pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah China pada pembangunan tiga bendungan lainnya yaitu Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan dan Bendungan Lambakan di Kalimantan Timur.
Bendungan Jenelata dan Bendungan Riam Kiwa tengah memasuki proses penyelesaian review study. Exchange of Letters kedua bendungan tersebut telah ditandatangani pada 7 Mei 2018 dan diproyeksikan selesai akhir tahun 2019. Sementara, Bendungan Lambakan, konsep Exchange of Letters akan dinegosiasikan setelah proses studi awal yang akan dilakukan pada Oktober 2019.
Kerja sama infrastruktur antara Indonesia dengan Pemerintah China telah dimulai sejak 2002, diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi China dengan Kementerian PUPR mengenai kerja sama ekonomi dan teknis pada bidang jembatan, jalan dan proyek infrastruktur di Beijing. Kerja sama tersebut berlanjut ke berbagai sektor seperti sumber daya air, pengelolaan sampah dan sanitasi. (ATN)