KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Dalam bursa pemilihan Wakil Wali Kota (Pilwawali) Kendari, Rahman Tawulo resmi mengundurkan diri sebagai calon wakil, dalam rapat koalisi yang digelar di kantor PAN Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat malam
(27/12/2019).
Dengan mundurnya Rahman Tawulo, kesempatan bagi Siska Karina Imran dan Adi Jaya Putra (AJP) untuk maju dalam pilwawali.
Untuk diketahui Siska Karina Imran merupakan istri dari mantan Wali Kota Kendari non aktif, Adriatma Dwi Putra (ADP). ADP juga merupakan putra kedua Asrun, Siska dan ADP menikah pada Juni 2016 lalu.
Sementara Adi Jaya Putra yang tak lain anak dari Buapati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga diketahui merupakan paman dari Asrun.
Jagat politik Kendari, nama Asrun sudah tidak asing lagi. Asrun pernah menjadi wali kota Kendari dua periode terhitung dari 2007-2012 dan 2012-2017. Karier politisi PAN tidak berakhir sampai di situ saja, beberapa waktu lalu ia mencalon sebagai calon gubernur Sultra didampingi kader PDIP, Hugua. Namun, perjalanan karier politiknya berhenti akibat dugaan kasus suap.
Menurut Ketua DPD PKB Kota Kendari ini, alasan pengunduran dirinya karena melihat situasinya, dimana PAN dan PKS tetap pada usulannya masing-masing. Sehingga dalam rapat koalisi dengan kebesaran hati, ia mengundurkan diri.
“Kita mau cari siapa yang mau mundur semua masing-masing bertahan, kalau tidak ada yang mau mundur maka tidak bisa ada pemilihan. Olehnya itu, saya mengalah dari calon wakil dan memberikan kesempatan kepada Wakil Ketua DPD PAN Kota Kendari, Siska Karina Imran dan Adi Jaya Putra (AJP) untuk maju dalam Pilwawali,” tukasnya.
Selain itu, yang menjadi pertimbangan pengunduran dirinya karena mengingat dirinya sudah memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari saat ini. Sebagai wakil rakyat ia memiliki tanggung jawab kepada masyarakat di dapilnya.
“Saya akan perjuangkan kepentingan rakyat, karena itu amanah mereka telah memilih saya,” pungkasnya. (A)
Reporter: Nanan
Editor: Fiyy