KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Kualitas pekerjaan pelebaran jalan di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) diragukan. Bayangkan, baru dua bulan rampung, proyek jalan beton dari pertigaan tugu Desa Lagadi, Kecamatan Lawa hingga Desa Karoo, Kecamatan Kontukowuna, sudah rusak dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Kerikil yang digunakan sebagai campuran proyek tersebut, terlihat sudah terpisah dari semen dan terhambur di atas badan jalan.
Pemandangan ini hampir tersebar di setiap Desa yang dilalui sepanjang proyek tersebut. Bahkan beberapa warga dan pengguna jalan yang melintas di daerah tersebut, merasa miris dengan kondisi pekerjaan yang dikelola Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Kalau tidak salah, jalan beton ini baru dua bulan selesai. Tapi hasilnya seperti itu, kerikilnya sudah tidak menyatu dengan semennya,” protes Abidin, salah satu penduduk asal Muna. Abidin tidak tahu pasti apa penyebab sehingga proyek jalan beton itu cepat rusak. Yang pasti, banyak warga yang mengeluhkan pekerjaan tersebut, karena kualitasnya tidak berumur lama.
Saat wartawan ini melintas di jalur tersebut Minggu (8/12/2019), ada dua titik yang dilihat langsung mengalami kerusakan parah dan sempat di dokumentasikan. Salah satunya terletak di Desa Lasosodo, Kecamatan Wadaga. Di lokasi yang tidak jauh dari pasar Lasosodo itu, jelas terlihat jalan beton yang sudah rusak. Cor beton yang terletak disisi kiri dan sisi kanan jalan, tidak rata lagi. Sebagian diantaranya sudah terkelupas, karena antara semen dan kerikil sudah tidak menyatu lagi.
Kondisi serupa juga terlihat di Kelurahan Wamelai, Kecamatan Lawa. Ditempat ini, jalan yang semula mulus karena dilapisi beton di sisi kiri dan kanan aspal, sudah berubah bentuk. Kerikilnya terhambur di atas jalan rigit beton, bahkan ada yang masuk dibadan jalan utama yang dilapisi aspal.
Karimin, kepala Dinas Pekerjaan Umum Muna Barat, mengatakan, proyek rigit beton tersebut bukan pekerjaan dari instansinya. Menurut Karimin, proyek tersebut merupakan pekerjaan yang dikelola Pemerintah Provinsi Sultra.
Ditempat terpisah, PLT Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Abdul Rahim, pelit memberikan komentar ketika dikonfirmasi masalah proyek yang cepat rusak di Muna Barat itu. Meski beberapa pertanyaan yang diajukan media ini, terkirim dan dibaca, Abdul Rahim tidak juga menjawabnya. “Terima kasih atas informasinya,” jawab Abdul Rahim singkat, ketika media ini melakukan konfirmasi kepadanya.
Penulis : Adhi