KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Kota Kendari menarih nilai tertinggi Monitoring Center of Provetion (MCP) se-Sultra. Hal ini diungkapkan Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat bertandang ke Kota Kendari, Kamis (12/12/2019).
Saat rapat koordinasi bersama DPRD Kota Kendari, Ketua Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adlinsyah Malik Nasution menyampaikan, bahwa penerapan MCP Kota Kendari mendapat akumulasi nilai yang terbilang cukup tinggi dalam MCP di Sulawesi Tenggara, dengan bobot poin 75 persen.
“Raihan poin bisa terus ditingkatkan ke depan. Paling tidak ibu kota Provinsi Sultra bisa masuk 10 besar, jangan mau dikalah sama daerah Jawa. Kalau Jawa sudah biasa dapat juaranya. Mudah-mudahan tahun depan ada perwakilan dari daerah Sulawesi lah,” ungkapnya.
Beberapa indikator penilaian MCP, meliputi perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu, kapabilitas APIP, manajemen ASN, dana desa atau kelurahan, optimalisasi pendapatan daerah dan manajemen aset daerah.
Raihan Pemkot Kendari dalam MCP ini diikuti oleh Pemerintah Provinsi Sultra dengan selisih satu poin yaitu 74 persen.
“Provinsi menempel Kota Kendari dengan nilai 74 persen, provinsi tidak mau kalah. Maka kita akan adu kota dan provinsi agar saling kejar poin,” imbuhnya.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyampaikan terima kasih kepada Korsupgah KPK telah memberikan nilai tertinggi dalam penilain MCP di Sultra.
“Tentu atas capaian yang diperoleh Kota Kendari, kami tidak akan berpuas diri . Ini langkah awal untuk Pemerintah Kota Kendari untuk terus berbenah dan melakukan evaluasi agar apa yang dicita-citakan bisa tercapai,” tandasnya.
Reporter: Nanan
Editor: Wuu