KENDARI, LENTERASULTRA.COMUntuk memastikan bantuan ayam bibit program bekerja dari Kementerian Pertanian dan Peternakan ke masyarakat memiliki ketahanan terhadap penyakit menular, pihak Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari melakukan monitoring sekaligus pengambilan sampel darah di sejumlah titik bantuan di Sulawesi Tenggara.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, drh. LM. Mastari, MM mengungkapkan, pengambilan sampel darah terhadap ayam bibit tersebut di lakukan langsung dengan mengunjungi kandang pemeliharaan di lokasi-lokasi bantuan.
“Petugas kami langsung ke titik-titik bantuan seperti Kabupaten Konawe, Koltim, Konawe Selatan dan Kota Kendari,”ucapnya ketika dihubungi Jumat (13/12/2019).
Sejauh ini, kata Mastari, pihaknya sudah mengambil sebanyak 100 sampel darah dari ayam bibit tersebut, selanjutnya dilakukan pengujian sistem anti body penyakit new castle disease dan Avian Influenza (AI).
Setelah dilakukan pengujian dan dinyatakan sehat atau vaksinasi berhasil, ayam bibit yang telah mencapai usia 28 hari akan disalurkan ke masyarakat.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk memastikan agar ayam yang disalurkan kondisinya sehat guna mendukung program pemerintah meningkatkan pendapatan serta menyediakan sumber protein hewani rumah tangga miskin,”tambahnya.
Proyek Senilai Rp 168, 6 Miliar
Paket bantuan ayam bibit di Sulawesi Tenggara merupakan paket konsolidasi program pengadaan ayam, pakan dan obat-obatan tahun anggaran 2019. Dari laman LPSE Kementrian Pertanian dan Peternakan disebutkan, proyek senilai Rp 168, 6 Miliar tersebut tersebar di sejumlah propinsi di Indonesia, termaksud di Sulawesi Tenggara.
Untuk Sultra daerah penerima bantuan program bedah kemiskinan rakyat sejahtera Kementerian Pertanian dan Peternakan menurut Plt Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Pertanian Sultra Ir Ari Sismanto sebagaimana dikutip dari mediakendari.com, yakni berupa bibit ayam Jawa super atau ayam kampung super tersebar di tujuh kabupaten, yakni Konawe Selatan, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Utara, Buton, Buton Selatan dan Bombana.
Bantuan tersebut diberikan kepada 1.550 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 50 ekor setiap KK. Selain itu juga diberikan bantuan uang tunai Rp 500 ribu serta pakan ternak sebanyak 150 kilogram untuk setiap KK.
Penulis: M.Lukman