BUTENG, LENTERASULTRA.COM- Kepemimpinan H. Samahuddin- La Ntau sudah memasuki tahun ketiga. Sejak dilantik 22 Mei 2017 lalu, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Buton Tengah ini sudah banyak membangun daerah otorita yang mereka pimpin. Salah satu karya nyata yang dipersembahkan “SamaTau” -jargon Samahuddin- La Ntau- saat maju di Pilkada Buteng 2015 lalu adalah pembangunan infrastruktur jalan di berbagai pelosok Buteng.
Tidak dapat dipungkiri, sejak dipercaya memimpin Buteng menjelang pertengahan tahun 2017 lalu, Samahuddin sudah menyulap berbagai kategori jalan di eks otorita Kabupaten Buton tersebut. Jika dulunya, jalan di Buteng berwarna kuning disertai bebatuan, serta berdebu dimusim kemarau dan berlumpur di musim hujan, maka mulai tahun pertama dan kedua kepemimpinannya, sebagian besar jalan di Buteng sudah mulus dan hitam. Sebab, Samahuddin sudah menyulapnya dengan lapisan aspal panas atau hotmix.
Tidak hanya itu, Samahuddin juga sudah merintis dan membangun jalan jalan baru di Buteng. Fasilitas tersebut, telah menghubungkan satu desa dan desa lain, serta mempercepat akses keluar masuk menuju Kabupaten Buton Tengah. Jumlahnya pun tidak terhitung lagi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perumahan Rakyat, Haji Maiynu melalui kepala seksi pemeliharaan jalan dan jembatan, bidang Bina Marga, La Ode Muhammad Villar Rusli mengatakan, khusus ditahun 2019 ini saja tercatat 34,22 kilometer jalan yang diaspal dan tengah proses penyelesaian.
Pengaspalan jalan sepanjang puluhan kilometer itu tersebar di enam kecamatan (minus kepulauanTalaga Raya) di Kabupaten Buton Tengah. Aspal yang digunakan untuk memuluskan jalan 34,22 kilometer itu, mulai dari hotmix, RMA atau hampar dingin serta rigit beton. Lebar jalan yang diaspal, kata Villar, antara 4 meter hingga 7 meter. Sementara untuk pembukaan dan perkerasan jalan yang diprogramkan ditahun 2019 ini kurang lebih 8,8 kilometer.
Sementara Bupati Buton Tengah Samahuddin mengatakan, selama dua tahun kepemimpinannya, masyarakat Buteng sudah bisa merasakan infrastruktur yang genjot pembangunannya. Salah satunya adalah akses jalan. “Pembangunan jalan ini memang sengaja saya genjot, karena ini menjadi program utama saya begitu dilantik jadi Bupati,” kata Samahuddin, beberapa waktu lalu.
Pasangan La Ntau ini menambahkan, kurang lebih dua tahun memimpin Buteng, total jalan yang diaspal kurang lebih 200 kilometer. Jalan yang sudah dilapisi hotmix ini tersebar disemua kecamatan yang ada di Buteng tanpa terkecuali. Samahuddin berharap, mulusnya jalan tersebut bisa merangsang perekonomian masyarakat serta mempermudah koneksivitas antara satu wilayah dan wilayah lain di Buteng.
“Panjang jalan Kabupaten di Buteng sekitar 285 kilometer. Dari lintasan sepanjang itu, susah sekitar 200 meter yang diaspal. Sisanya kita akan genjot untuk segera diaspal,” katanya. Untuk memuluskan jalan di Buteng, pihaknya menyiapkan anggaran yang tidak sedikit. Ditahun 2017 lalu saja misalnya, Pemda Buteng memporsikan anggaran sekitar Rp 46,4 miliar. Jumlah ini nlmeningkat pesat ditahun 2018 lalu yakni sekitar Rp 76,5 miliar.
Ditahun 2019, biaya pembangunan jalan untuk menuntaskan sisa jalan kembali dialokasikan. Jumlahnya sekitar Rp 83,8 miliar.
Samahuddin sengaja menggelontorkan dana pembangunan yang lumayan besar, karena sebagai Daerah Otonom Baru (DOB), Buteng perlu berbenah dan membutuhkan penanganan serius, agar bisa berkembang pesat dan maju seperti daerah-daerah lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. (Adv)