Terminal Buteng Beroperasi, Sopir AKDP Raha-Wamengkoli Mogok

Sejumlah kendaraan AKDP rute Raha-Wamengkoli memilih memarkir mobilnya di perbatasan Muna-Buteng. Sopir dilintasan tersebut memilih mogok beroperasi pasca berfungsinya terminal tipe B di Lombe, Kabupaten Buteng, Sulawesi Tenggara. Doti-Istimewa

MUNA, LENTERASULTRA.COM- Beroperasinya terminal tipe B Lombe, Kecamatan Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) berbuntut panjang. Sejumlah sopir Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang kerap beroperasi di jalur Raha (Muna) – Wamengkoli (Buteng) memilih mogok. Tidak hanya itu, kendaraan umum yang kedapatan memuat penumpang menuju di rute tersebut, terpaksa diturunkan.

Keputusan sopir AKDP untuk tidak beroperasi dilintasan tersebut, mulai terjadi Rabu (3/12/2109) sekitar pukul 09.00 WITA. Akibatnya, kendaraan yang beroperasi dilintasan Raha-Wamengkoli terlihat sepi. Bahkan sejumlah tempat mangkalnya kendaraan umum di Raha, ibukota Muna, tidak lagi dipadati kendaraan yang antri menunggu penumpang.

“Tidak ada mobil yang ke Wamengkoli. Mulai tadi pagi, semua mobil penumpang dari Raha lari kosong menuju Wakuru,” kata Muksin, salah satu sopir AKDP Raha-Wamengkoli kepada wartawan lenterasultra.com, Rabu (3/12/2019) sekitar pukul 12.00 WITA.

Di ibukota Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna itu, sopir kompak memarkir kendaraannya dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Wakuru. Namun ada juga yang memilih berhenti di Lakapera, dekat perbatasan Muna-Buteng.

Menurut Muksin, sopir AKDP memilih mogok karena rute mereka diputus pasca beroperasinya terminal di Lombe. Sebelum terminal tipe B itu difungsikan bulan lalu, dia bersama sopir lainnya, bisa mengantar penumpang dari Raha langsung ke Wamengkoli. Namun sejak terminal Lombe difungsikan, sopir dari Raha harus berhenti di terminal Lombe, sementara penumpangnya yang ingin ke ke Lakudo hingga ke Baubau, harus mengganti mobil di terminal tersebut.

“Sejak terminal Lombe beroperasi kita dirugikan. Pendapatan kami sebagai sopir terbatas. Karena sebagian besar penumpang yang kami harapkan dari kapal-kapal Pelni yang turun di Baubau dan menyebrang ke Wamengkoli,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Buton Tengah, Darmawan Hibali membenarkan mogoknya sejumlah sopir AKDP tersebut. “Bukan lagi mogok, tapi mereka akan demo,” katanya. Dia juga mengiyakan jika mogoknya sejumlah sopir AKDP itu akibat difungsikannya terminal tipe B di Lombe.

Penulis : Fifi

Editor : Adhi