BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Rapat pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Bombana tahun 2020, Selasa (26/11/2019) terganggu. Saat agenda tersebut tengah berlangsung, gedung DPRD setempat, tiba-tiba dihadiri sekelompok massa yang mengatasnamakan Aktivis Muda Bombana (Amuba).
Massa yang dikoordinir Aswan Djoker ini, datang untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang mengeluhkan pelayanan Perusahan Listrik Negara (PLN). Bayangkan selama beberapa bulan terakhir, warga Bombana khususnya di daerah pemekaran Poleang, penduduknya masih saja sering disuguhkan “virus” pemadaman bergilir.
Namun kehadiran massa dari Amuba ini langsung direspon, ketua DPRD Bombana, Arsyad. Begitu mendengar kehadiran pendemo, ketua DPD Nasdem ini langsung meninggalkan rapat pembahasan KUA dan PPAS dan menyerahkan pimpinan sidang kepada wakil ketua Iskandar.
Anggota dewan dua periode ini kemudian menemui masa dari Amuba. Uniknya, Arsyad menerima puluhan kelompok massa di dalam ruang sidang rapat paripurna. Tidak hanya itu, politisi dari Partai Nasdem ini, juga menghadirkan tiga manager dari PLN Kendari dan Bombana. Selain itu, Sekda dan sejumlah anggota dewan lintas komisi dari tiga pilar Bombana yakni Rumbia, Poleang dan Kabaena juga didudukan bersama dalam ruang rapat paripurna.
“Ini baru pertama kali terjadi, kami menerima aspirasi masyarakat di dalam ruang rapat paripurna. Semua harus dimaklumi karena padatnya kegiatan dewan akhir-akhir ini, karena saat ini, kami juga sedang membahas rancangan KUA dan PPAS,” kata Arsyad, saat menerima kelompok massa dari Amuba.
Menurut Arsyad, masalah pemadaman listrik di Bombana memang sudah menjadi keluhan masyarakat terutama di Poleang. Untuk mengetahui apa kendalanya, Arsyad sengaja menghadirkan petinggi PLN, mulai dari manager PLN Bombana, Agus Wahyu Setiawan, Manager bidang jaringan unit pelaksana pelayanan pelanggan Kendari, serta Manager bidang pembangkitan, Sigit Pamungkas. Kehadiran tiga pertinggi PLN ini, tidak lain untuk menyampaikan langsung kepada masyarakat Bombana, apa sebenarnya yang terjadi sehingga dilakukan pemadaman bergilir. “Saya persilakan manager PLN Bombana untuk menyampaikan kondisi PLN Bombana,” ucapnya.
Menurut Agus Setiawan, Manager PLN Bombana, pemadaman listrik di Bombana bukan disengaja dan tanpa dasar. Pemadaman khususnya ke arah Poleang mengalami gangguan pembangkit sekitar 1 Mb. Selain itu, ada juga pekerjaan jaringan dari sistem Kendari melalui gardu induk Kolaka. “Ada perbaikan kawal eksisting yang awalnya 50 sampai 70 mili
Kita genjot di rubah menjadi 240 Mili. Gunanya untuk memperbaiki rltegangan devisit dari Poleang dan sekitarnya,” katanya.
Sementara Muhammad Minggus, manager jaringan mengatakan, pemadaman dilakukan untuk memperbaiki kondisi jaringan di Kabupaten Bombana. Dia memperkirakan, kondisi PLN akan kembali stabil di Minggu kedua Desember.
Sementara Sekda Bombana, Man Arfa bilang, Pemda Bombana merasa prihatin dengan kondisi pemadaman di wilayahnya. Pihaknya juga langsung menyikapinya dan bertemu dengan pihak PLN. Man Arfa berharap, PLN bisa secepatnya menyelesaikan permasalahan tersebut.
Penulis : Adhi