KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Beras organik produksi Kabupaten Buton Utara (Butur) mulai dilirik oleh kancah internasional. Tercatat ada dua negara yang kepincut untuk membeli hasil taninya.
Bupati Butur, Abu Hasan mengatakan, dua negara yang berminat adalah Korea dan Australia. Sayangnya, hal ini terganjal oleh sertifikasi internasional yang diterapkan.
“Beras organik yang kami produksi alhamdulillah sudah diterima di kancah internasional, namun masih terkendala sertifikasi,” ujarnya saat ditemui jurnalis lenterasultra.com dalam Pameran HPS ke-39, do Kendari, Sabtu, (2/11/2019).
Tak dijelaskan secara ditel berapa beras yang dimintakan oleh Korea dan Australia. Namun, permintaan ini tentu sudah berdasarkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
Asal tahu saja, beras organik adalah beras yang dihasilkan melalui proses budidaya organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Selain itu, prosesnya juga organik. Maksudnya beras ini dibudidayakan di tanah yang ramah lingkungan, tidak menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Proses ini akan menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem di dalamnya.
Menurut Abu Hasan, ekspor beras dapat meningkatkan pendapatan para petani. Oleh karena itu, ia berharap proses sertifikasi beras organik Butur dapat segera selesai.
“Tentu kami berharap proses sertifikasinya cepat selesai. Beberapa waktu lalu Kementerian Pertanian (Kementan) siap membantu sertifikasi,” pungkasnya.