FAO Perkirakan Lahan Pertanian di Indonesia Berkurang Hingga 600 Ribu Hektar

 

Kakao Sultra, salah satu contoh pemanfaatan lahan produktif dan berkualitas tinggi. Foto: Istimewa.

KENDARI, LENTERA SULTRA.COM –
Stephen Rudgard selaku perwakilan Food and Agriculture Organization of the United Nation (FAO) di Indonesia, mengatakan bahwa lahan pertanian produktif di Indonesia diperkirakan telah berkurang 600.000 hektar dalam lima tahun terakhir. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran pemanfaatan. Salah satunya untuk kepentingan urbanisasi.

Menurutnya pergeseran demografi yang signifikan sedang terjadi di Indonesia dan tenaga kerja pertanian telah turun hampir 9 persen dalam lima tahun terakhir. Terutama karena adanya migrasi dari desa ke kota.

“Orang-orang muda berpindah, sehingga generasi petani semakin tua dan sektor ini menghadapi kesenjangan generasi,” kata Stephen Rudgard, Sabtu (02/11/19).

Untuk itu, FAO bersama Internasional Fund for Agricultural Development (IFAD), dan World Food Program (WFP) berusaha membantu pemerintah dalam mengidentifikasi bagaimana kebijakan dan institusi dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung, dimulai dari produksi hingga pemrosesan dan ritel.

“FAO bekerja sama dengan pemerintah dalam mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi rantai makanan dari pertanian hingga proses akhir untuk dimakan,” jelas Stephen.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi transportasi dan pemrosesan, dan juga untuk mengurangi limbah makanan.

Tak hanya itu, FAO juga telah berkolaborasi dengan pemerintah dalam pendekatan untuk mendorong petani menerapkan pengetahuan dan sumber daya lokal mereka. Guna mengadopsi teknologi dan praktik inovatif meningkatkan efisiensi produksi pangan.

“Seperti menjaga tanaman dengan lebih efisien untuk mengurangi kerugian dan memilih mekanisme yang tepat untuk mengurangi tenaga kerja,” tutupnya.

Reporter: Mita Ayu
Editor: Wuu

FAOHPSKota Kendari