JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Kemampuan Ridwan Bae, Politisi Partai Golkar asal Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah tak diragukan lagi. Ia dipercaya mengemban amanah sebagai Pimpinan Komisi V oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, Ridwan dipercaya menjadi pimpinan di Komisi V lantaran sudah sangat berpengalaman.
“Ya betul. Pak Ridwan Bae ditugaskan untuk menjadi Pimpinan Komisi V dari Fraksi Partai Golkar. Beliau sudah sangat berpengalaman utk memimpin Komisi di DPR RI,” ujar Ace kepada jurnalis lenterasultra.com di Jakarta, Senin, (28/10/2019).
Kata Ace, fraksi Partai Golkar prinsipnya telah selesai menunjuk pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI. Partai Golkar sendiri mendapatkan jatah 13 kursi pimpinan DPR. Rinciannya, 3 ketua dan 10 wakil ketua komisi serta badan.
Untuk posisi Ketua Komisi ada Meutya Hafid. Dia akan memimpin Komisi I DPR RI. Dengan kata lain, ia akan menjadi ketua mitra kerja dari Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. Kemudian ada Ahmad Doli yang akan menjadi Ketua Komisi II dan Dito yang akan menjadi Ketua Komisi XI.
Adapun di posisi wakil ketua, Fraksi Golkar menugaskan Adies Kadir di Komisi III, Dedi Mulyadi di Komisi IV, Ridwan Bae di Komisi V, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer di Komisi VI, serta Alex Noerdin di Komisi VII.
Selanjutnya, Ace Hasan Syadzily akan kembali menjadi Wakil Ketua Komisi VIII, Melki Laka Lena di Komisi IX, Hetifah Syaifudian di Komisi X. Kemudian, Muhidin Mohamad Said menjadi Wakil Ketua Badan Anggaran dan Andi Rio Idris Padjalangi menjadi wakil ketua di Mahkamah Kehormatan Dewan.
Asal tahu saja, ini merupakan kali kedua Ridwan bertugas di Komisi V. Pada periode sebelumnya, mantan Bupati Muna itu juga duduk di kursi yang sama, bedanya bukan sebagai pimpinan, melainkan sebagai anggota komisi saja.
Komisi V bisa dibilang komisi paling basah di antara beberapa komisi lainnya. Pasalnya, komisi ini membidangi infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal dan transmigrasi, metereologi, klimatologi dan geofisika serta pencarian dan pertolongan.
Mitra kerjanya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Badan Pengembangan Wilayah Surabaya- Madura (BPWS).
Penulis: Restu Fadilah