3 Kali Kalah Pilpres, Prabowo Kini Jadi Pembantu Jokowi di Bidang Pertahanan

Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) dan Waketum Partai Gerindra, Edhy Prabowo saat memberikan pernyataan kepada awak media di Istana Kepresidenan. (Istimewa)

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pendukung loyal Prabowo Subianto kudu legowo menerima kenyataan. Sebab, rival Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 itu, resmi direkrut menjadi menteri di jajaran kabinet Indonesia Maju. Ia diminta membantu Presiden Jokowi di bidang pertahanan.

Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Ryamizar Ryacudu di Istana Kepresidenan, Rabu, (23/10/2019). Ia dilantik bersama 37 menteri/setara menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Sekedar mengingatkan, upaya Prabowo menjadi orang paling penting di Indonesia sudah dimulai sejak 2009 silam. Kala itu, ia maju bersama Megawati Soekarnoputri sebagai Capres, sedangkan Prabowo sebagai Cawapres.

Namun Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali unjuk gigi. Kala itu, ia mengendarai kendaraan sendiri yakni Partai Gerindra. Ia menggandeng Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa.

Pasangan ini juga didukung oleh Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Waktu itu, ia bertarung dengan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Namun Prabowo gagal menjadi presiden. Sebab, ia hanya berhasil meraup 62.576.444 suara atau 46,85%. Sementara Jokowi mendapat perolehan suara 70.997.833, atau 53,15%.

Prabowo bahkan sempat menggugat hasil Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, Prabowo tetap dinyatakan kalah. Akhirnya, Ketum Partai Gerindra itu mengakui kemenangan Jokowi.

Hubungan Prabowo dan Jokowi pun sempat membaik pasca-Pilpres 2014. Meski demikian, Prabowo memutuskan Gerindra tetap berada di luar kabinet pemerintahan. Sebagai oposisi, Gerindra menjadi partai yang cukup kritis terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

Jelang Pilpres 2019, Prabowo kian kritis mengkritik pemerintahan Jokowi. Hingga kemudian Prabowo maju lagi sebagai capres. Eks Danjen Kopassus itu, menggandeng Sandiaga Uno untuk menjadi pasangannya.

Prabowo pun kembali melawan Jokowi yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Prabowo-Sandiaga diusung oleh Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, dan Partai Berkarya. Sementara Jokowi-Ma’ruf diusung oleh PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, Hanura, PKPI, PSI, PBB, dan Perindo.

Pertarungan sengit pun kembali terjadi. Sayangnya, ia pun harus kembali menelan pil kekalahan. Meski sempat mengajukan gugatan ke MK.

Entah apa yang ada di benak Prabowo, kini ia luluh lantah begitu ditawari untuk membantu Jokowi mengurus pemerintahan di periode keduanya.

Penulis: Restu Fadilah

Prabowo SubiantoPrabowo tolak hasil pilpres 2019