BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Rapat paripurna pelantikan anggota DPRD Bombana periode 2019-2024 sepertinya tidak terlalu penting bagi belasan Kepala Dinas dan Badan di Pemkab Bombana. Buktinya, saat acara pengambilan sumpah 25 mitra mereka di legislatif dilaksanakan Selasa (1/10/2019), dari 30-an Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di daerah itu, hampir setengah diantaranya kompak meninggalkan Wonua Bombana.
Tidak diketahui pasti dimana para pejabat eselon dua itu berada. Namun informasi yang berkembang dari rekan-rekan mereka sesama Kadis dan badan di Pemkab Bombana, sekitar belasan kepala OPD sudah terbang ke Jakarta, sebelum acara paripurna pelantikan anggota DPRD Bombana.
“Kalau kepala BKD (Darwin Ismail, Kepala Badan keuangan Daerah) sama Kepala Bappeda (Sukarnaeni) ke Jakarta bersama Bupati menandatangani MoU dengan Bank Jateng, terkait dana pinjaman, Pemda Bombana,” kata salah seorang pejabat eselon disela-sela pelantikan anggota DPRD Bombana, Selasa (1/10/2019).
Sementara belasan kepala Dinas dan Badan lainnya sambung pejabat struktural di Pemkab Bombana ini tidak diketahui apa agendanya keluar daerah. Namun jika alasan ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan di Menteri PAN (MenPAN) dan RB, itu dinilai terlalu terburu-buru, karena jadwalnya baru akan dilaksanakan Jumat (4/10/2019).
“Memang akan ada acara di MenPAN. Semua kepala SKPD termasuk di Bombana dipanggil ke Jakarta. Mungkin karena ada undangan pelantikan anggota DPRD Bombana, maka Kepala dinas dan badan yang bertahan di Bombana hari ini (Selasa 1 Oktober), menghargai acara pelantikan Dewan dan belum berangkat ke Jakarta,” kata salah satu pejabat eselon lainnya.
Pantauan wartawan lenterasultra.com di Bombana, ada belasana kepala Dinas yang tidak hadir di pelantikan anggota dewan. Diantaranya, Kadis Kelautan dan Perikanan, Syarif Lambia, Kadis Pariwisata, Djanaria, Kadis PM dan PTSP, Pajawa Tarika, Kepala Balitbang, Anisa Sri Prihatin, Kepala Dinas Sosial, Andi Arsyad, serta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Rauf Abidin
Wakil Bupati Bombana, Johan Salim bilang, belasan kepala OPD yang tidak hadir karena mereka memiliki agenda di kementrian PAN dan RB. Mereka dipanggil karena RPJMD Bombana akan dorevisi. Dari 900 indikator, itu tinggal 18 yang disetujui. “Makanya MenPAN mengundang mereka untuk mempresentasikan,” sambungnya.
Namun ketika disampaikan jika agenda di MenPAN baru akan dilaksanakan Jumat (4/10/2019), dan sebagian besar kepala SKPD sudah berangkat lebih dulu, Johan mengaku tidak tahu menahu alasannya. “Kenapa dan bagaimana, itu yang saya tidak tahu,” sambungnya.
Banyaknya kepala OPD yang tidak hadir saat pelantikan anggota DPRD Bombana, juga diisinggung ketua sementara DPRD Bombana, Arsyad, S.Pd. Kata politis Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini, dalam acara rapat paripurna tersebut, dirinya menaruh rasa bangga karena kepada kepala OPD Bombana memilih menyepelekan undangan DPRD Bombana dan meninggalkan kursi VIP yang disiapkan di aula kantor Bupati.
Sebagian kepala OPD yang tidak hadir di pelantikan anggota legislatif Bombana, justru memilih Senayan yang mungkin tidak memiliki undangan dan tidak diperbolehkan masuk melihat langsung pelantikan anggota DPR RI dan anggota DPD RI.
“Yang saya banggakan hari ini adalah para kepala OPD yg ada di Senayan sana, mudah mudahan harapan kami mereka bisa mendapat undangan dari sekretariat negara, untuk bisa menghadiri rapat paripurna pelantikan di DPR RI dan DPD RI. Kita wajib berikan aplaus kepada kepala OPD yang tidak hadir,” ungkap Arsyad dihadapan undangan dan Forkopimda, yang menghadiri pelantikan anggota DPRD Bombana, periode 2019-2024.
Penulis : Adhi