KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar pasca tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), membuat resah masyarakat. Hal ini membuat beberapa sekolah dan perguruan tinggi terpaksa diliburkan untuk sementara waktu.
Bahkan belajar mengajar di kampus mentereng UHO hari ini juga libur. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Rektor III UHO, Nur Arafah, kepada seluruh dekan melalui pesan whatsapp. Ia mengimbau kepada para tenaga pengajar atau Kaprodi agar mempertimbangkan kondisi kampus yang dapat membahayakan keamanan dosen dan mahasiswa.
“Sehubungan dengan situasi yg belum kondusif dapat membahayakan keamanan dosen dan mahasiswa kita, maka diharapkan kepada bapak ibu pimpinan unit untuk mempertimbangkan keadaan ini. Misalnya meminta kepada dosen atau Kaprodi agar perkuliahan di kampus untuk beberapa hari ke depan digantikan dengan tugas yang dikerjakan di rumah. Penyampaian tugas oleh dosen dapat dilakukan melalui email atau wa group,” tulis Nur Arafah.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Nur Arafah mengatakan, bahwa benar informasi tersebut bersumber dari dirinya. “Benar,” tulisnya singkat.
Beberapa mahasiswa yang tampak sudah berada di kampus untuk mengikuti proses belajar terpaksa dipulangkan. Ada pula beberapa dosen yang telah menginformasikan lebih awal untuk tidak kuliah.
“Iya, tadi kami sudah di kampus. Tiba-tiba dosen menelpon bahwa tidak masuk hari ini karena kondisi kampus belum kondusif,” tutur beberapa mahasiswa yang sedang menunggu dosennya di ruangan.
Seperti diketahui, dikabarkan hari ini seluruh mahasiswa yang ada di Kota Kendari akan menggelar aksi besar-besaran di Mapolda Sultra. Unjuk rasa ini untuk mempertanyakan terkait tewasnya Randi yang diduga terkena peluru tajam saat aksi pada Kamis (26/09/2019) lalu.
Reporter: Rais
Editor: Wuu